Starbucks Tak Lagi Pakai Sedotan Plastik Mulai 2020
- Food Beast
VIVA – Perusahaan kedai kopi raksasa asal Amerika Serikat, Starbucks, pada hari Senin, 9 Juli 2018 mengumumkan rencana mereka untuk menggantikan sedotan plastik di seluruh gerai mereka di dunia dengan alternatifnya, yakni strawless lids (penutup gelas tanpa sedotan) atau yang juga disebut sippy cup lids.
Dengan menggunakan sippy cup lids, pelanggan bisa menikmati minuman Starbucks favorit mereka dengan menyeruputnya langsung dari gelas yang memiliki tutup berlubang itu.
Dilansir dari laman Food Beast, Selasa, 10 Juli 2018, Starbucks mengungkapkan bahwa perubahan besar-besaran yang berlaku di 28.000 gerai mereka di seluruh penjuru dunia ini akan mengurangi lebih dari 1 miliar sedotan plastik per tahun.
"Untuk para partner dan pelanggan kami, ini adalah langkah penting untuk mencapai aspirasi global kami, yakni kopi yang berkelanjutan, yang disajikan kepada para pelanggan dengan cara yang lebih ramah lingkungan," kata Kevin Jognson, president and chief executive officer Starbucks.
Sebagai informasi, Starbucks sendiri sebenarnya telah memperkenalkan konsep sippy cup dengan menu minuman baru, yakni Nitro Cold Brew pada tahun 2017 lalu di AS. Sippy cup juga bisa digunakan untuk minuman dingin apapun selama pelanggan yang memintanya.
Kini, Starbucks berencana untuk membuat seluruh minuman es kopi, teh dan minuman berbahan dasar espresso mereka disajikan menggunakan sippy cup.
Sebenarnya, gerai Starbucks di Seattle, AS sudah lebih dulu menggunakan sedotan dari bahan-bahan daur ulang, karena penggunaan sedotan plastik dilarang di kota itu. Seluruh gerai Starbucks di Vancouver, Kanada juga akan mengalami perubahan yang sama pada musim gugur mendatang.
Sedotan plastik secara bertahap akan dilarang digunakan di AS dan Kanada pada tahun 2019 nanti. Negara-negara Eropa juga diketahui akan melakukan hal yang sama, dan diharapkan begitu juga dengan negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bukan hanya Starbucks, gerai McDonald's di seluruh Britania Raya juga sebelumnya sudah mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas. Langkan tersebut tampaknya menginspirasi Starbucks untuk melakukan perubahan serupa, namun dengan skala global. (ren)