Berapa Banyak Kandungan Susu dalam Susu Kental Manis?
- Pixabay/ TheUjulala
VIVA – Belakangan susu kental manis (SKM) menjadi polemik di Indonesia, lantaran kandungan gulanya yang tinggi dan iklannya yang dianggap menyesatkan. Kemudian sempat ada permintaan untuk menghilangkan kata 'susu' pada produk SKM, karena lebih banyak mengandung gula dibandingkan susu, dan tidak memberi manfaat kesehatan sebesar susu segar pada umumnya.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa meski sedikit, SKM tetap mengandung susu. Faktanya, dilansir dari The Kitchn, Senin, 9 Juli 2018, SKM dibuat dari susu sapi yang sekitar 60 persen kandungan airnya sudah dihilangkan, kemudian ditambahkan gula untuk mengawetkannya dan membuatnya tahan lama.
Baca: Sejarah Terciptanya Susu Kental Manis, Diberi Gula Supaya Awet
Menurut situs resmi University of Guelph, uoguelph.ca, SKM dibuat dari susu sapi segar yang masih mentah. Susu tersebut diklarifikasi dan distandarisasi sesuai dengan rasio lemak dan solid-not-fat (SNF) atau zat padat bukan lemak yang diinginkan.
Susu kemudian dipanaskan hingga suhu 85–90 derajat Celsius selama beberapa detik. Proses pemanasan ini mematikan beberapa mikroorganisme, mengurangi pemisahan lemak dan menghambat proses oksidasi. Sekitar 60 persen kandungan airnya kemudian dihilangkan dari susu lewat proses evaporasi, dan gula pun ditambahkan hingga rasio gula dan susu mencapai 9:11.
Gula ditambahkan untuk mengawetkan susu dan memperpanjang masa simpannya. Itu bisa terjadi karena sukrosa meningkatkan tekanan osmotik cairan, sehingga mampu mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
Pertanyaannya sekarang, berapa banyak kandungan susu dalam SKM?
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), setiap 1 sendok makan (19,1 gram) susu kental manis mengandung 61 kalori, 2 gram lemak, 6,5 miligram kolesterol, 24,3 miligram sodium dan 71 miligram kalium.
Jumlah karbohidrat totalnya yang hanya terdiri dari gula sebanyak 10 gram. Jadi bisa dikatakan lebih dari 50 persen SKM adalah gula.
Sementara kadar protein susunya sendiri sebanyak 2 gram, atau hanya 4 persen dari asupan protein yang disarankan per hari. Sedangkan kadar kalsiumnya hanya 5 persen dari asupan yang disarankan per hari.
Menghilangkan kata ‘susu’ dalam nama produk SKM rasanya kurang tepat, karena jelas bahwa SKM terbuat dari susu sapi yang diproses. Dalam bahasa Inggris pun SKM disebut sweetened condensed milk.
Yang seharusnya dilakukan saat ini adalah fokus pada edukasi masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah, agar SKM tidak dijadikan sebagai substitusi susu formula untuk anak, karena kandungan gulanya yang sangat tinggi.
Sebagai informasi, Permenkes Nomor 63 Tahun 2015 tentang Penetapan Batasan-Batasan Konsumsi Gula, Natrium dan Lemak menyebutkan bahwa asupan gula yang disarankan per hari adalah 4 sendok makan (50 gram). Sedangkan natrium sebanyak 1 sendok makan (lebih dari 2.000 miligram) dan lemak 5 sendok makan (67 gram) per hari.
Konsumsi ketiganya lebih dari asupan yang disarankan bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan serangan jantung, hipertensi, stroke serta diabetes.