Diciptakan Penyedap Rasa dari Ekstrak Pindang, Rasanya Gurih Alami
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA – Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Bagas Prasetya, Faizatus Sholihah, Alfin Bagaswara Pratama, M. Fadhel Bolkiah dan Ipin Orshella Nurwilis menciptakan penyedap rasa dari ekstrak pindang.
Bagas mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh timnya berangkat dari kecemasan masyarakat dalam mengonsumsi penyedap rasa ber-MSG atau micin. Perlu diketahui Food and Drug Administration(FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah mengakui bahwa MSG hanya aman apabila dikonsumsi dalam takaran yang sesuai, namun dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang berkebutuhan khusus atau sensitif terhadap MSG.
"Kami mencoba mencari terobosan baru untuk mengatasi persoalan tersebut. Kami berdiskusi dan melakukan riset terkait potensi sumber daya perikanan yang dapat dijadikan inovasi produk penyedap rasa alami," kata Bagas, Senin, 9 Juli 2018.
Tim ini kemudian menemukan limbah air pindang ikan layang yang telah terstandarisasi bebas formalin dan senyawa bahaya lainnya. Air hasil rebusan pindang ikan layang ternyata mengandung asam glutamat yang tinggi, yang mampu menghasilkan rasa gurih alami.
"Jadi kalau ada air pindang yang bebas formalin dan pengolahannya menggunakan bahan-bahan alami, kasih ke kami saja biar kami olah," ujarnya.
Bagas mengatakan, limbah air pindang ikan layang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal jika mampu dikelola terstandarisasi agar lebih ramah lingkungan, limbah air pindang lebih bernilai ekonomi.
"Tentunya ini akan menjadi terobosan baru untuk mendongkrak perekonomian negara agar tidak bergantung lagi dengan produk-produk impor. Sekarang adalah waktunya untuk mencintai produk dalam negeri melalui karya-karya mahasiswa yang inovatif," tutur Bagas.
Faizzatus, anggota tim lainnya menyebut bahwa dari pengolahan limbah air pindang ikan layang tersebut terciptalah penyedap rasa pertama dari ekstrak pindang ikan yang mereka beri nama Ogla (Organic Glutamic Acid). Ogla diproduksi dari ekstrak pindang yang ditambahkan rempah-rempah sebagai pengawet alami, kemudian diproses melalui perebusan dan pengeringan menggunakan alat spray dryer.
"Bentuk produk ini ialah bubuk, sangat familiar dengan penyedap rasa lainnya. Kami juga telah melakukan uji organoleptik terhadap Ogla yang dilakukan oleh beberapa panelis yang terdiri dari mahasiswa, ibu rumah tangga, dan beberapa dosen FPIK UB," kata Faizzatus.
Dia mengatakan, Ogla memiliki tekstur yang halus, rasa yang gurih dan asin khas ikan serta bau yang sedap sehingga sesuai untuk menjadi produk penyedap rasa alami yang ditambahkan ke dalam makanan.
"Ogla telah melakukan pengujian nilai gizi di Laboratorium Gizi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan terbukti memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi. Ogla dikemas dalam bentuk kemasan botol dengan berat 80 gram dan kemasan sachet dengan berat 10 gram," tuturnya. (ch)