Tips Agar Tempe Awet Segar Sampai 2 Minggu

Tempe Echosari
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Tempe adalah produk lokal yang sarat muatan gizi. Makanan yang berasal dari fermentasi kacang kedelai ini menjadi favorit banyak kalangan sebagai lauk makan.

Tol Klaten-Prambanan Bakal Dibuka Fungsional Desember 2024

"Tempe yang dijuluki superfood ini merupakan sumber nabati yang lebih tinggi dibanding daging dan ini makanan wajib bagi vegan. Sebelum populer, tempe sering dikaitkan sebagai makanan kelas bawah. Padahal penelitian soal tempe di abad 17, diketahui bahwa makanan ini adalah makanan bangsawan di istana dan ini makanan mewah," kata Sekjen Indonesia Vegetarian Society (IVS), Susianto di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa 6 Maret 2018.

Ibu-ibu yang biasa memasak tempe, pasti tahu biasanya tempe memiliki usia segar yang pendek, yaitu rata-rata tiga hari. Lebih dari tiga hari, tempe yang kita beli umumnya akan membusuk atau 'lawas', akibat matangnya proses fermentasi.

Sapi Pegon Berbobot 300 Kg Ngamuk di Pasar Masuk Gorong-gorong

Tapi ada produk tempe yang ternyata bisa bertahan lebih lama hingga 7 hari penyimpanan di suhu ruang, dan sampai 2 minggu di penyimpanan dalam refrigerator. Tempe itu adalah Tempe Echosari buatan Rumah Tempe Srikandi Geneng di Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Selly Marviana, ketua kelompok usaha Rumah Tempe Echosari, kunci dari tahan lamanya tempe yang ia produksi bersama belasan ibu-ibu yang menjadi timnya, adalah bergantung pada kualitas kedelai, higienitas proses, alat yang digunakan, serta emosi pekerjanya.

Di Klaten, Kakek 75 Tahun Berhasil Dievakuasi dari Sumur

"Itu biasanya karena kedelai yang digunakan tidak disortir, masih ada tunasnya. Tempe yang tidak awet itu biasanya karena masih ada campuran-campurannya di kedelai, proses pembuatannya juga kurang higienis. Kalau kami mencucinya pun sudah menggunakan mesin untuk memisahkan kulit ari dan tunas dari kedelai," kata Selly pada VIVA, 30 Juni 2018, di Klaten.

"Kami mencoba mematahkan anggapan bahwa tempe adalah makanan kelas dua yang jorok yang mencucinya menggunakan kaki, tapi kami sudah menggunakan mesin untuk memisahkan kedelai dengan kulit ari dan tunasnya untuk memastikan prosesnya higienis. Bahkan kadang-kadang kalau yang bikin (tempe) perasaannya sedang marah, tempenya nggak jadi," ujar Selly menambahkan.

Rumah Tempe Echosari Srikandi Geneng merupakan binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sarihusada Generasi Mahardika yang mendirikan pabrik pengolahan susu tak jauh dari desa Geneng. Tempe produksi mereka diberi merek Tempe Echosari.

Selanjutnya, Selly membocorkan tips menyimpan tempe agar terjaga kesegarannya lebih lama, yaitu cara meletak tempe, jangan ditumpuk, baik dengan sesama tempe, maupun benda lain. Karena tempe memiliki sifat panas yang jika ditumpuk semakin meningkatkan suhunya, sehingga mempercepat pembusukan.

"Tempe itu kan panas ya dia bisa berkeringat jadi meletakkannya jangan ditumpuk-tumpuk, harus satu-satu," kata Selly.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya