Cheetos, Varian Rasa Es Krim Baru yang Lagi Nge-hits

Es krim rasa Cheetos.
Sumber :
  • Instagram @biggayicecream

VIVA – Es Krim menjadi salah satu jenis dessert atau hidangan penutup mulut yang cukup digemari oleh berbagai kalangan usia. Hal ini tidak lain karena rasanya yang manis dan tekstur yang lembut. Bahkan kelezatan es krim diklaim mampu mengembalikan suasana hati yang rusak saat mengonsumsinya.

Jakarta Running Festival Dimeriahkan Ribuan Es Krim

Bukan hanya vanila, cokelat atau stroberi saja, belakangan ini beberapa pemilik kedai atau toko es krim pun menawarkan varian rasa terbaru yang unik, mulai dari green tea, hingga taro.

Nah, yang terbaru adalah es krim dengan cita rasa Cheetos, camilan klasik yang masih populer hingga saat ini. Cheetos sendiri identik dengan varian rasa original mereka, yakni keju. Dan kini toko es krim di Amerika Serikat menciptakan varian rasa es krim rasa Cheetos.

Kocak Abis! Pembalap Moto2 Jualan Es Krim Keliling di Lombok

Dilansir dari laman Metro.co.uk, Rabu, 27 Juni 2018, es krim tersebut berupa es krim vanila yang diberi campuran bubuk Cheetos. Setelah disajikan di dalam cone, es krim kembali ditaburi dengan bubuk dan remah-remah Cheetos.

Es krim yang diberi nama Cheat-Osh ini awalnya dibuat untuk memperingati President Day's Weekend, namun karena banyaknya orang yang menyukai rasa es krim ini, toko Big Gay Ice Cream itu menjualnya kembali.

Inovasi Hidangan Penutup Tradisional Disulap Jadi Es Krim, Sampai Dapat Apresiasi Kemenparekraf

Es krim dengan tekstur lembut ini memiliki perpaduan antara rasa manis, asin dan gurih. Rasa yang disuguhkan dari es krim Cheetos juga sempat membuat beberapa orang yang mencicipinya merasa bingung. Meski pada akhirnya mereka bisa menikmati rasa es krim yang unik tersebut.

"Ya, rasanya seperti Cheetos, kedengarannya menjijikkan, tapi itu sangat menakjubkan," ucap salah satu pelanggan.

“Ini adalah makanan terbaik yang saya makan selama sebulan," ujar pengunjung lain.

“Setelah mencobanya kemarin, saya bangun pagi ini ingin menyantapnya lagi," kata yang lainnya.

“Gigitan pertama hampir memuakkan dan saya tidak ingin menyukainya, tetapi kemudian saya tidak bisa berhenti memakannya," ucap yang lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya