Cara Masak Telur untuk Mengurangi Risiko Bakteri Salmonella
- REUTERS/Fabrizio Bensch
VIVA – Baru-baru ini hampir 207 juta butir telur ayam ditarik dari peredaran karena bakteri salmonella di Amerika Serikat. Penarikan telur ini merupakan yang terbesar di Amerika sejak tahun 2010. Meski hal ini terjadi di AS, kontaminasi bakteri salmonella juga bisa terjadi di mana saja, tapi bukan menjadi suatu risiko yang tidak bisa dicegah.
Salmonella adalah bakteri yang bisa ada di dalam telur ayam yang terkontaminasi. Jadi saat seseorang mengonsumsi telur mentah atau setengah matang akan berisiko mengalami keracunan makanan.
Anda juga harus lebih hati-hati saat menangani cangkang telur, di mana bakteri ini juga bisa membuat bagian luar telur terkontaminasi.
Untuk itu, Anda wajib memerhatikan cara penanganan telur yang tepat di dapur. Berikut ini tips menangani telur dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit (CDC) untuk mencegah penyakit bawaan dari makanan, seperti dilansir dari Huffington Post, Jumat, 22 Juni 2018.
Pertama, beli telur dan produk olahan telur yang telah dipasteurisasi. Jika memungkinkan, jaga telur agar telur tetap ada di dalam lemari pendingin sepanjang waktu. Pastikan untuk membuang telur dalam kondisi retak atau kotor.
Untuk menghindari risiko kontaminasi Salmonella, pastikan telur dimasak matang hingga bagian putih maupun kuning telur mengeras. Telur dadar harus dimasak dalam suhu 71 derajat Celsius atau lebih panas.
Ingat untuk tidak mengonsumsi telur atau makanan mengandung telur yang ditempatkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam. Anda juga harus selalu mencuci tangan dan mencuci seluruh peralatan masak yang bersentuhan dengan telur mentah dengan sabun dan air.