Libur Lebaran, Kuliner Gudeg Yogya Kalengan Diserbu Pemudik
- Antara/ Noveradika
VIVA – Kuliner gudeg menjadi salah satu makanan tradisional yang diburu oleh pemudik yang pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta, termasuk wistawan yang berkunjung ke Yogya.
Kuliner khas Yogyakarta, kini tidak saja bisa disantap di rumah makan gudeg yang tersebar di berbagai pelosok di Yogya, namun kini makanan yang punya ciri khas rasa manis ini juga bisa menjadi buah tangan ketika akan kembali ke kota tempat kerja para pemudik atau wisatawan.
Banyaknya pemudik yang pulang kampung ke Yogyakarta dan meningkatnya wisatawan yang datang ke Kota Pelajar ini, membuat para pengusaha gudeg meningkatkan produksinya dibandingkan hari-hari biasa. Beberapa pengusaha, bahkan memperbanyak produksi gudeg kaleng untuk oleh-oleh pemudik luar kota.
Ketua Asosiasi Pengusaha Gudeg Jogja, Esaf Mangngiri mengatakan, beberapa pengusaha gudeg memang telah memiliki produk gudeng kalengan sejak lama, namun ada juga yang baru menyediakan pada saat musim Lebaran kali ini.
Menurutnya, cukup banyak pengusaha yang menyediakan gudeng kaleng ini, di antaranya Gudeg Bu Tjitro, Gudeg Yu Djum dengan produk gudeg Bagong, Gudeg Bu Ahmad, Gudeg Wijilan, Gudeg Wijilan 167, Gudeg Bu Rini, dan lain-lain.
"Selain langsung disantap, kini banyak juga gedug yang dikemas dalam kaleng yang khusus untuk buah tangan," ucapnya, Rabu 20 Juni 2018.
Menurutnya, minat masyarakat akan kuliner khas Yogya yang satu ini memang tinggi, terutama yang dikemas dalam kaleng. Sebab, bagi para pemudik luar kota, kemasan kaleng ini relatif lebih aman dan tahan lama.
Berbeda dengan kemasan besek atau kendhil yang daya tahannya cukup singkat. Walhasil, mereka pun banyak memilih kemasan kaleng untuk dibawa sebagai buah tangan saat kembali ke perantauan.
Namun, Esaf menyebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kepadatan antrean membeli gudeg sangat berkurang. Jarang sekali terlihat antrean yang menumpuk di tempat-tempat penjualan gudeg. Ia menengarai, hal itu disebabkan oleh panjangnya waktu libur Lebaran kali ini. Sehingga, para pembeli tidak membeli dalam satu waktu.
"Biasanya, H-5 dan H+2 itu antreannya numpuk, tetapi sekarang tidak. Bukan berarti tidak meningkat ya, pasti meningkat karena produksi juga ditingkatkan, tetapi pembeli datangnya enggak langsung brek dalam satu waktu," ucapnya. (asp)