McDonald's dan Starbucks Tak Akan Pakai Sedotan Plastik Lagi

Sippy cup, penutup gelas Starbucks. Konsumen tak butuh menggunakan sedotan.
Sumber :
  • Food Beast

VIVA – Sampah plastik di dunia benar-benar sudah mencapai tahap darurat. Di Amerika Serikat saja, sebanyak 500 juta sedotan plastik digunakan setiap harinya.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Hal ini pun membuat para perusahaan kuliner raksasa seperti McDonald's dan Starbucks mulai melakukan perubahan untuk berpartisipasi dalam usaha pengurangan penggunaan plastik dalam kemasan minuman mereka. Dimulai dari sedotan.

Awalnya, Starbucks di AS menawarkan minuman Nitro Cold Brews yang menggunakan penutup gelas plastik dengan lubang untuk minum, sehingga konsumen bisa langsung menyeruput minuman tersebut langsung dari cup-nya, tanpa menggunakan sedotan.

Selain Hemat, 5 Hal Ini Bisa Dilakukan di Rumah Buat Melestarikan Lingkungan

Sebenarnya hal itu dilakukan karena pihak Starbucks ingin konsumen menikmati busa kopi di bagian atas menu minuman Nitro mereka, seperti Cold Foam Cascara Nitro. Namun, semua konsumen bisa memesan minuman dingin apapun dengan penutup gelas plastik tadi.

Artinya, kedai kopi paling terkenal di dunia itu pelan-pelan mulai membiasakan konsumen mereka untuk tidak lagi menggunakan sedotan plastik.

Hari Keberlanjutan Sedunia, Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pantai Bali

Sebagai informasi, selama ini hanya minuman panas atau hangat saja yang diberi penutup cup dengan lubang untuk diseruput, sehingga tak perlu menggunakan sedotan.

Bukan hanya Starbucks, seluruh McDonald's di Britania Raya bahkan sudah lebih dulu mengumumkan bahwa mereka bakal mengeliminasi penggunaan sedotan plastik untuk produk minuman mereka. Keputusan itu akan berdampak pada sebanyak 1.300 store McDonald's di berbagai negara Eropa, mulai dari Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.

Sebagai gantinya, mereka bakal menyediakan sedotan yang terbuat dari kertas. (fk)

Ilustrasi bisnis lokal

Efek Boikot Produk Amerika untuk Dukung Palestina, Bisnis Lokal di Negara Ini Justru Makin Untung

Kampanye boikot produk Amerika yang disebut-sebut mendukung Israel, masih dilakukan oleh sebagian masyarakat di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024