Berburu Bubur Legendaris di Masjid Raya Al Mashun Medan
- VIVA/Uga Ardiansyah (Medan)
VIVA – Ada tradisi bagi-bagi bubur sup khas Melayu gratis pada saat bulan Ramadan di Masjid Raya Al Mashun Medan yang melegenda. Tak tahu kapan pastinya tradisi tersebut dimulai, namun ada yang menyebut sejak tahun 1909, saat kesultanan Deli dipimpin Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam Syah.
"Iya benar. Sudah dari zaman sultan. Dulu bubur ini santapan para raja," kata Hamdan, juru masak bubur sup di Masjid Raya Al Mashun Medan, Sabtu, 19 Mei 2018.
Dia juga membeberkan tradisi bagi-bagi bubur akan dilakukan hingga hari ke-27 di bulan Ramadan. Dalam sehari, para juru masak bisa menghabiskan 30 kilogram beras bersama berbagai macam sayuran lainnya.
"Selesai diolah, bahan-bahan itu bisa menghasilkan 900 porsi bubur, baik yang dibagikan atau disantap di pelataran masjid sebagai menu berbuka," jelasnya.
Dalam proses pembuatan bubur sup Melayu, para juru masak sudah bersiap sejak pagi. Mereka mulai memotong sayur mayur, daging dan mencuci beras. Pada saat usai salat Zuhur, jelanga mulai dipanaskan.
"Seluruh bahan kemudian dimasak bersamaan hingga tanak. Sekitar empat jam itu baru tanak buburnya, jadi enak rasanya. Tidak ada komposisi yang berubah. Para juru masak memang konsisten kalau soal rasa," tutur Hamdan.
Dulunya banyak yang mengira, bubur sup adalah bubur pedas. Ternyata itu salah karena ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Bubur pedas biasanya disantap dengan anyang, yaitu sayur pakis, tauge yang diolah dan dikombinasi dengan cabai, udang kering, kelapa kukur goreng dan asam jeruk.
"Sedangkan bubur sup berbahan dasar beras, daging dan sayuran. Ditambah rempah-rempah sebagai bumbu masaknya. Sekarang bahan pembuatan bubur pedas sulit didapatkan. Yang bisa memasak juga sangat terbatas orangnya," ucap Hamdan.
Sementara, untuk masyarakat yang mau menikmati bubur sup, cukup datang ke Masjid Raya Al Mashun Medan saat Ramadan. Di sana bubur sup dibagikan gratis untuk hidangan berbuka puasa (takjil).
Menjelang berbuka puasa, banyak warga sekitar dan pendatang sudah meletakkan wadah masing-masing di depan dapur. Selesai salat Ashar, koki mulai membagikan bubur sup Melayu tadi.