5 Makanan Nasional yang Mendunia Versi Kemenpar
- VIVA.co.id/Putri Firdaus
VIVA – Banyaknya kuliner nusantara membuat rakyat Indonesia cenderung sulit menyebut makanan nasional ketika ditanya. Tidak seperti Malaysia yang ketika ditanya bisa dijawab dengan mudah, yaitu nasi lemak, atau Thailand dengan Tom Yam.
Namun, akan sulit bagi masyarakat Indonesia sendiri menjawab pertanyaan tentang makanan nasional. Untuk itu Kementerian Pariwisata menetapkan lima makanan nasional dengan tiga destinasi kuliner di Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali menyebutkan tiga kebijakannya untuk mempopulerkan dan meningkatkan wisata kuliner khas Indonesia. Yaitu mempopulerkan makanan nasional, destinasi kuliner, dan co-branding dengan restoran yang sudah ada di luar negeri.
"Kita harus punya makanan nasional, karena kalau kebanyakan jadi bingung, tidak fokus. Ada lima makanan (nasional) Indonesia, rendang, soto, nasi goreng, sate, gado gado," kata Arief Yahya, dalam jumpa pers Festival Jajanan Bango 2018 di Kantor Kementerian Pariwisata, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 9 April 2018.
Kelima makanan tersebut dipilih dengan banyak pertimbangan, mulai dari mudah untuk ditemukan di restoran-restoran makanan Indonesia yang ada di luar negeri, dan co-branding dengan Kemenpar juga menyajikan makanan-makanan tersebut.
Selain menetapkan lima makanan Indonesia, Menpar juga menyampaikan tentang tiga destinasi kuliner yang sudah disertifikasi dunia dari United Nations World Tourism Organization, yaitu Bali, Bandung, dan Yogyakarta.
"Destinasi yang ditetapkan tidak cuma sekadar Bali, Joglosemar, Bandung, tapi ada tim yang dibentuk, bekerja untuk menilai semua destinasi yang kulinernya secara acak cukup didengar orang," kata Vita Datau, Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata.
Dan, tidak hanya itu, produknya harus unik, otentik. Pelaku di dalam bisnisnya, tempatnya, mengkurasi segala macam termasuk kebersihan dan pemerintah daerah.
Dan tentang diplomasi kuliner, Menpar menjelaskan kalau di Thailand pemerintahnya memberikan bantuan pinjaman lunak pada mereka yang ingin membuka restoran makanan Thailand. Restoran Indonesia yang ada di luar biasanya berdiri secara mandiri dan jumlahnya tidak banyak, untuk itu pemerintah mulai melakukan co-branding dengan restoran-restoran yang ada di luar negeri. Dengan harapan, kedepannya tidak hanya lima makanan itu yang akan dikenal masyarakat dunia, tapi juga makanan-makanan Indonesia lainnya.