Tren Banyak Orang Mengaku Chef, Padahal Belum Tentu
- Pixabay/RestaurantAnticaRoma
VIVA – Chef alias juru masak kini menjadi salah satu profesi yang semakin banyak diincar. Selain perkembangan dunia kuliner yang semakin besar, chef juga dipandang sebagai profesi yang bergengsi.
Meski demikian, menjadi chef bukanlah suatu profesi yang mudah dicapai hanya dengan menjalani pendidikan saja. Ada syarat tak tertulis lain yang akan mengesahkan seseorang layak disebut chef.
"Chef itu enggak bisa sembarangan bilang dirinya chef kalau dia belum pernah di industri restoran atau hotel," ujar Chef Ragil Imam Wibowo saat ditemui VIVA di Nusa Indonesian Gastronomy, Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.
Menurut Ragil yang menyabet gelar Chef of The Year 2018, ini yang banyak menjadi salah kaprah di Indonesia. Punya keahlian memasak, kemudian bisa langsung mengklaim dirinya sebagai chef.
Padahal, menurut Ragil, seseorang bisa mengklaim dirinya chef bila sudah mengalami rentang perjalanan karier di industri tersebut selama minimal tujuh tahun.
"Dia harus belajar cara mengupas kentang, cara memotong onion (bawang bombai) dengan benar, memotong cabai tanpa tangan kepanasan, itu harus dilewati," ucap Ragil.
Selain itu, chef juga harus melewati tangga karier seperti pernah menjadi supervisor dan manajer yang baik. Dan, seorang chef juga diharapkan bisa menguasai hampir semua ilmu. Mereka harus menguasai matematika, ekonomi, juga memahami food cost karena mereka harus bisa menghitung resep dan menetapkan harga jual menunya.
"Mereka juga harus mempelajari ilmu arsitektur supaya presentasi makanannya bisa berdiri dengan baik, apalagi chef pastry," kata Ragil menambahkan.
Chef juga dituntut untuk bisa mengetahui ilmu psikologi, sehingga ketika memarahi anak buahnya, tidak ada kemarahan yang sifatnya personal. Jadi, ada banyak tangga yang harus dipelajari seorang chef sedikit demi sedikit. (mus)