Doyan Nongkrong dan Ngopi Cantik di Kafe, Pikir Lagi!
- Pixabay/Pexels
VIVA – Nongkrong di kafe untuk menikmati secangkir kopi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di perkotaan. Lihat saja betapa ramainya berbagai coffee shop yang ada di mal ataupun tempat lainnya.
Mereka tak lagi hanya sekadar meneguk segelas kopi, tapi merek yang ada di gelas kopi itu seolah menjadi kebanggaan tersendiri bagi si konsumen.
Coba diingat, seberapa sering sih menghabiskan waktu untuk sekadar nongkrong menunggu teman sambil menikmati secangkir atau segelas kopi atau minuman lainnya di kafe? Sebuah fakta mengejutkan diungkap oleh Jouska, agensi penasihat keuangan. Lewat akun Instagramnya, terungkap sebuah kasus yang sangat mencengangkan.
"Kemarin baca case klien. 30 th. Single. Gajinya 27jt/bln," tulis akun @jouska_id membuka awal ceritanya.
"Karena dia ga punya saving sama sekali, maka terpaksa kita audit tagihan kartu kreditnya selama 2017. Dari 4 kartu kredit yg dia punya, selama setahun ternyata di gesek di coffee shop Starbucks, Anomali, sebut semuanya deh..in total Rp47.650.900 dlm setahun," lanjutnya.
Kebiasaan kliennya tersebut tak berhenti sampai di sana, ternyata masih ada juga pesanan kopi melalui ojek online. Angka yang cukup fantastis mengingat harga segelas kopi biasanya hanya dibanderol sekitar kurang lebih Rp50 ribu. Setelah dilihat lagi, klien tersebut juga membeli makanan pendamping selain kopi, dan tak jarang dalam satu hari bisa sampai tiga kali transaksi.
Terkadang untuk diri sendiri, terkadang sekaligus mentraktir klien atau partner meeting. Penemuan mencengangkan ini lantas menuai banyak komentar dari warganet.
"Just reminder, kalo ngopi di coffee shop ternama mending nunggu voucher entah dari Line atau GA. Terutama buat ngegesek CC jangan ngegesek kalo posisi lagi ga kepepet," kata warganet berkomentar.
"kurang-kurangin ngopi syantiek di mal shay," kata yang lain mengingatkan temannya.
"Ya ampun bs bgt utk invest properti ptg bgt. Apartemen kek, landed house kek, beli tanah kek di kampung. Sayang banget."