Bahayakah Jika Terlalu Banyak Minum Teh Hijau?
VIVA – Teh hijau sejak lama dikenal memiliki segudang manfaat untuk tubuh. Selain membantu proses pelunturan lemak, menurunkan risiko kanker, teh hijau juga disebut mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Tak heran jika kemudian image positif begitu melekat pada teh hijau sebagai minuman kesehatan. Apalagi belakangan ini telah banyak inovasi mengonsumsi teh hijau, dalam bentuk smoothies, biskuit, dan makanan lainnya.
Tapi kabar berikut ini mungkin tak ingin Anda dengar. Seperti dilansir dari laman Women Health, gadis 16 tahun dari Inggris dirawat di rumah sakit karena kerusakan hati parah setelah minum tiga cangkir sehari teh herbal China yang dipesannya secara online.
Pada tiap cangkir teh yang ia minum, ditemukan konsentrasi besar teh hijau yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Kadar yang terlalu banyak dapat menghambat organ hati untuk melakukan tugasnya. Apabila kerja hati bermasalah, dapat berpotensi infeksi pada saluran cerna.
Hal lain yang perlu diperhatikan terkait teh hijau, "Tanin dalam teh hijau dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme," kata Mike Roussell, Ph.D., seorang konsultan nutrisi.
Itu berarti tubuh Anda akan terganggu untuk mengambil besi dari sumber nabati, seperti kacang, telur, atau susu. Tapi, teh hijau tampaknya tidak memengaruhi penyerapan zat besi dari sumber heme, seperti daging.
Â
Meski begitu, menurut Mike, manfaat teh hijau lebih besar daripada risikonya. Satu cangkir teh hijau memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada kopi, yaitu sekitar 25 sampai 50 miligram. Biasanya takaran kafein pada kopi antara 95 sampai 200 miligram per cangkir.
Sebagai langkah aman, Mike menyarankan agar konsumsi teh hijau tidak sampai berlebihan. Pastikan tidak terjadi penumpukan kafein, dan tidak ada masalah penyerapan zat besi. Untuk penyerapan antioksidan yang maksimal dari teh hijau, Mike menyarankan agar meminumnya ketika perut kosong.