Waspada Limfoma Hodgkin, Kanker Paling Agresif dan Mematikan
- Pixabay/skeeze
VIVA – Kanker menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh setiap orang. Jika umumnya masyarakat mulai peduli dengan merebaknya beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker serviks hingga kanker paru, kini, ada lagi jenis kanker yang juga perlu diwaspadai.
Namun, selain beberapa jenis kanker itu, ternyata ada yang juga harus diperhatikan oleh masyarakat salah satunya ialah Kanker Limfoma Hodgkin. Apa itu kanker limfoma hodgkin?
Dokter Spesialis Penyakit dalam sekaligus Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik menyebutkan bahwa Kanker Limfoma Hodgkin merupakan kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
"Kanker ini termasuk jenis kanker yang agresif dan jarang ditemukan jika dibandingkan dengan jenis kanker lain, termasuk kanker Limfoma Non-Hodgkin yang jauh lebih sering terjadi," ungkapnya saat ditemui di Gran Melia Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Kanker Limfoma Hodgkin kata dia, disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfe. Sel-sel limfosit tipe B (sel darah putih yang bertugas melawan infeksi dan memproduksi antibodi) yang ada dalam sistem limfa berlipat ganda secara tidak biasa dan bermutasi menjadi sel kanker. Sel ini terus bertambah banyak hingga membunuh sel-sel yang sehat dan menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit.
Dia menyebut penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, namun umumnya lebih banyak terjadi pada usia remaja dan dewasa. Sepertiga dari penderita Limfoma Hodgkin berada pada rentang usia 15 hingga 30 tahun dan sebanyak 60 persen lebih banyak menyerang pria.
"Secara global lebih dari 62 ribu orang terdiagnosis Limfoma Hodgkin di mana sekitar 25 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Sedangkan di Indonesia angka kasus baru Limfoma Hodgkin pada tahun 2012 mencapai 1.168 dengan jumlah kematian sebesar 687," jelasnya.
Dia menambahkan, menurut data Globocan, angka ini diprediksi akan mengalami peningkatan di tahun 2020 dengan kasus baru sebesar 1.313 serta angka kematian sebesar 811.
Angka kematian yang tertinggi di Indonesia berkaitan erat dengan keterlambatan pendeteksian sehingga mengakibatkan sebagian besar kasus kanker sudah berada pada stadium lanjut.
"Sayangnya, karena tidak umum banyak masyarakat tidak mengenal faktor risiko dan gejalanya. Padahal 80 persen dari kasus Limfoma Hodgkin dapat disembuhkan melalui kemoterapi jika terdeteksi dini," jelasnya.