Miliuner Sillicon Valey, Pesta Seks Sambil Berbisnis

Ilustrasi seks.
Sumber :

VIVA – Sekali dalam sebulan, para miliuner dan pengusaha Sillicon Valey larut dalam pesta seks eksklusif.  Penulis Emily Chang, pengarang buku Brotopia: Breaking Up the Boys’ Club of Silicon Valley menceritakan kisahnya kepada majalah Vanity Fair.

Polisi Ultimatum Pengelola Vila di Kota Batu Usai Terbongkar Pesta Seks Tukar Pasangan

Hanya mereka yang terpilih, para pria pengusaha kaya raya yang kebanyakan petinggi perusahaan teknologi serta para wanita muda dan cantik yang bisa menghadiri pesta itu. Tidak hanya pengusaha pria, pengusaha wanita juga turut menjadi tamu undangan.

Undangan disampaikan dari mulut ke mulut atau dikirim melalui media sosial. Proporsi antara tamu pria dan wanita selalu 2:1 tujuannya agar para pria punya banyak pilihan untuk aktivitas seks.

Terpopuler: Sosok Jenderal TNI Tolak Penayangan Film G30S/PKI, Geger Pesta Seks Tukar Pasangan

Menurut cerita dari mereka yang pernah menghadiri pesta seks itu, seperti pesta biasa, semua dimulai dari makan malam. Kadangkala para tamu memasak sendiri sehingga ketika situasi berubah panas dan tidak terkendali, mereka tidak perlu mengusir pelayan keluar ruangan.

Makan malam berlanjut menjadi pesta obat terlarang. Zat adiktif mampu hilangkan kecanggungan antara para tamu, lalu mereka pun tenggelam musik dan euforia.

Motif Tersangka Pesta Seks Tukar Pasangan di Batu: Puas saat Menonton

Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak, seks sebagai menu utamanya. Mereka akan berakhir dengan threesome, BDSM atau fantasi seks lainnya. Keesokan pagi para tamu akan sarapan, dilanjutkan dengan obat terlarang kemudian seks. Kegiatan ini terus berulang.  

Pesta seks eksklusif sudah sering digelar oleh para pengusaha sukses yang terlibat, jadi tidak dianggap sebagai rahasia atau skandal. Bagi mereka yang terlibat, pesta seks dianggap sebagai pilihan gaya hidup.

Tidak ada orang yang dipaksa untuk datang dan mereka juga tidak menyembunyikan keterlibatannya. Banyak diantara mereka yang sudah menikah atau memiliki pasangan tetap.

Pasangan suami istri serta pasangan kekasih yang menghadiri pesta seks ini biasanya dalam open relationship, bentuk hubungan yang sudah dianggap lazim di sana.

Ada hal menarik yang disampaikan oleh Emily. Dari hasil perbincangannya dengan tamu-tamu reguler di sana, terungkap bahwa kebanyakan pria yang terlibat bisa dibilang telat dalam urusan seksual. Pria-pria ini tumbuh dewasa dengan minim kontak bersama lawan jenis.

Salah satu peserta mengungkapkan, masa remajanya dihabiskan dengan bermain game dan baru berkencan di usia 20 tahun. Jadi sekarang ia merasa terkesima bahwa ia berada dalam lingkaran teman-teman yang terpercaya.Bersama dengan pengusaha teknologi kaya raya dan berkuasa lain sambil mengeksplorasi hasrat seksual. Ia hidup dalam fantasi seks dan istrinya turut bergembira bersamanya.

Swing sex adalah hal yang biasa di pesta itu.

Ava, seorang pengusaha wanita menceritakan pengalamannya kepada Emily "Saya pernah mendapat undangan bertema alam liar yang ternyata adalah pesta seks. Saya ditawari drugs agar bisa relaks di pesta. Lalu ada seorang pengusaha yang datang bersama istrinya, mendekat dan berusaha mengajak bercinta. Saya mencoba menghindarinya sepanjang malam. Tidak nyaman rasanya melihat semua orang di sekitar Anda larut dalam seks, jadi saya pergi meninggalkan pesta."

Bukan rahasia lagi, kalau para pria menganggap kebanyakan tamu wanita sebagai gold digger. Para wanita dianggap ingin mengeruk kekayaan mereka. Sayangnya pandangan ini merugikan bagi pengusaha wanita yang kebetulan diundang, seperti Ava.

"Sekali saja Anda terlibat ke dalamnya, tidak ada jalan keluar." cerita Ava. "Anda tidak boleh datang tanpa terlibat dalam aktivitas seksual, dan dianggap aneh kalau  diundang kembali tapi tidak datang. Artinya Anda akan tertinggal informasi bisnis penting." lanjutnya. Tidak sanggup dengan tekanan ini, Ava akhirnya memindahkan bisnis Start Up miliknya ke New York.

Sambil berpesta gila-gilaan, para pengusaha teknologi itu ternyata juga membicarakan bisnis dan membuat kontrak bisnis. Tapi jangan harap seorang wanita akan mendapatkan pekerjaan atau promosi dari pesta ini. Karena para pria pengusaha tidak akan merekrut karyawan yang menjadi partner seksnya di pesta.

Pada akhirnya, wanita akan dirugikan. Salah satu tamu wanita yang enggan disebut namanya bercerita, "Kalau Anda bergabung di pesta seks itu, jangan berpikir untuk bisa mendirikan perusahaan atau berharap mendapat investasi dari tamu pria di sana. Tidak akan mungkin terjadi. Tapi kalau Anda kebetulan diundang tapi tidak hadir, semua kesempatan juga akan tertutup. Ini seperti makan buah simalakama."        

Berbisnis sambil menggelar pesta seks, sepertinya sudah jadi hal yang lumrah bagi sebagian pengusaha teknologi di Sillicon Valey.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya