10 Jenis Diet Populer di Dunia, Mana Paling Ampuh?
- Pixabay
VIVA – Banyak yang salah kaprah mengenai definisi diet. Masyarakat menganggap bahwa diet sama dengan mengurangi makan, sehingga bisa menurunkan berat badan.
Padahal, spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah Bintaro, dr. Diana F. Suganda, SpGK menjelaskan bahwa diet bukan tidak makan, melainkan mengatur pola makan, baik dari jenis makanan dan jam makannya. Karenanya, ada diet yang dikhususkan untuk pasien diabetes melitus, ginjal, jantung, dan penyakit tertentu lainnya
Meski demikian, dari masa ke masa selalu muncul diet yang banyak diikuti masyarakat kemudian menjadi tren. Diet-diet ini kemudian diklaim efektif menurunkan berat badan.
Diana mengurai sejumlah diet yang sempat menjadi tren, tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
Atkins
Diana mengatakan, diet atkins sama seperti tiger diet. Macan yang hanya mengonsumsi daging diadaptasi ke dalam diet ini. Jadi, orang yang diet atkins sebagian besar makanannya adalah daging. Sementara itu, sayuran dan karbohidrat hanya sedikit sekali.
South Beach
Diet ini adalah diet yang banyak diikuti oleh artis-artis Hollywood. Daerah pantai membuat banyak artis ini ingin memiliki tubuh seksi sehingga membutuhkan diet yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Mediterania
Diet ini menggabungkan kebiasaan hidup sehat tradisional orang-orang dari negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.
Cabbage Soup
Seperti namanya, diet ini mengharuskan pengikutnya hanya mengonsumsi sup kol.
Vegetarian
Pola diet yang sudah banyak diikuti, di mana diet ini hanya mengonsumsi sayuran dan buah.
Food Combining
Diet ini dilakukan dengan mengombinasikan makanan, di mana ada reaksi asam dan basa, sehingga makanan yang dikombinasikan adalah protein dengan sayur dan sayuran dengan karbohidrat. Karbohidrat dan protein tidak boleh disatukan.
Diet Golongan Darah
Diet ini dilakukan dengan menyesuaikan golongan darah. Misalnya golongan darah O tidak boleh mengonsumsi susu dan daging.
Diet Keto
Merupakan diet ketogenik yang menyebabkan tubuh menuju kondisi ketosis. Ketosis ini dimanfaatkan tubuh mengurangi massanya. Diet keto lebih banyak mengonsumsi lemak dan mengurangi karbohidrat.
Intermitent Fasting
Diet ini diadaptasi oleh OCD yang dipopulerkan Deddy Corbuzier, di mana makan hanya diperbolehkan pada waktu-waktu tertentu dan di waktu lainnya harus berpuasa.
Paleo
Diet ini mengadaptasi cara makan di zaman paleolitikum, di mana manusia makan masih mengandalkan alam dan belum mengenal makanan yang diproses. Semua yang dikonsumsi harus benar-benar alami, tidak ada campuran teknologi atau modifikasi genetik.