KLB Campak di Asmat, Menkes Fokus Perbaiki Gizi Buruk
- REUTERS/Muhammad Yamin
VIVA – Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Asmat, Papua, sudah mulai mendapatkan penanganan cepat dari Kementerian Kesehatan RI. Salah satu fokus penanganannya yaitu upaya Kemenkes untuk memperbaiki status gizi.
"Kami angkat (penanganan kasusnya) melalui biskuit sebagai pemulihan makanan tambahan (PMT). Karena, kalau tidak diberikan PMT, imunisasi yang dijalankan tetap tidak berperan," ujar Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu 17 Januari 2018.
Menurutnya, gizi buruk dan campak memiliki keterkaitan yang erat. Kemenkes RI mengirimkan makanan tambahan untuk balita kurus dan PMT ibu hamil kurang energi kronis (KEK) sebanyak 22 dus PMT balita dan 30 dus PMT ibu hamil.
"Jumlah PMT akan ditambah dengan PMT yang ada di Gudang Jayapura dan pengangkutan akan dilakukan bersama rombongan tim TNI dan sipil terkait penanganan kasus ini," ungkap Nila.
Selain itu, menkes mengaku sudah mengirimkan bala bantuan tenaga kesehatan tambahan untuk penanganan terkait imunisasi dan pemberian gizi. Kemenkes telah mengirim 39 tenaga kesehatan dengan 11 orang di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni satu dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi, spesialis obgyn, dan spesialis gizi klinik, tiga dokter spesialis anak, tiga dokter spesialis penyakit dalam, dan empat dokter umum.
Adapula dua orang perawat bedah dan dua orang penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya, yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan terkait penanganan campak serta gizi buruk.