Pekerja Kreatif Rentan Kena Depresi
- VIVA/Twitter
VIVA – Banyak yang menganggap bahwa bipolar adalah gangguan, yang mana penderitanya mengalami perubahan karakter yang berbeda-beda. Tapi, sebenarnya, bipolar adalah gangguan kejiwaan yang ditandai oleh adanya periode perpindahan mood, pikiran, energi, dan perilaku.
Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. A. A. A. Agung Kusumawardhani, SpKJ(K), menjelaskan, penderita gangguan bipolar mengalami perubahan (swing) mood yang dramatis, dari mood yang meningkat atau iritabel (manik/hipomanik), menjadi mood yang sangat menurun (depresi).
Di antara episode perubahan mood tersebut dapat terjadi periode mood yang normal. Selama periode mood
normal atau eutimik ini terdapat risiko terjadi kekambuhan menjadi mania atau depresi, hipomania
atau campuran.
Faktor penyebab gangguan ini memang masih sulit dipastikan, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab bipolar. Di antaranya adalah faktor genetik, biologik, dan psikososial.
Selain itu, dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ(K), psikiater di Departemen Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, menambahkan bahwa gaya hidup yang terkait dengan profesi tertentu bisa memiliki kerentanan tinggi mengalami gangguan bipolar.
"Pilihan profesi, bisa jadi alasan atau medium yang menumbuhsuburkan gangguan bipolar secara tidak sadar. Seperti kasus pelukis yang saya temui. Pada fase manik dia bisa mendapat energi besar, ide yang banyak, tidak tidur, itu bisa jadi kenikmatan buat dia karena berhasil," kata Nova yang ditemui di sebuah acara beberapa waktu lalu.
Terima Bisikan-bisikan
Nova menambahkan, ada profesi-profesi tertentu yang memang perlu diwaspadai memicu gangguan bipolar. Namun, kapan bisa ditentukan normal atau tidak bisa dilihat dari anggota keluarganya.
Seperti suatu kasus yang pernah Nova tangani, yaitu seorang pelukis yang melakukan bunuh diri ternyata memiliki adik yang juga mengalami gangguan psikotik. Dia menerima bisikan-bisikan dan, ketika diminta agar diterapi, dia marah karena merasa itu adalah idenya untuk menjadi kreatif.
Pada profesi tertentu, gangguan bipolar bisa menjadi teman hidup yang mutualis. Mereka bisa menyelesaikan pekerjaan mereka, khususnya pada fase manik, di mana ide-ide bisa banyak muncul.
"Beberapa di antaranya adalah profesi kreatif, seperti melukis, menulis, digital practitioner, artis atau pemain sinetron, pekerjaan yang membutuhkan intensitas berpikir kreatif yang tinggi," kata Nova. (ren)