Minim Tenaga Kesehatan, Pemicu KLB Campak di Asmat?
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – KLB Campak mulai mencuat di kabupaten Asmat, Papua, pada September 2017 silam. Hal ini diklaim terjadi karena minimnya fasilitas serta tenaga kesehatan yang ada di kawasan tersebut.
Untuk menangani KLB Campak, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Elizabeth Jane Soepardi menuturkan akan menurunkan tambahan tenaga kesehatan di wilayah Asmat, Papua. Sebab, menurut data yang ada, jumlah fasilitas kesehatan sangat minim.
"Di wilayah itu ada 21 kecamatan, tapi hanya 13 kecamatan yang ada puskesmasnya, kecamatan lain mau berobat di mana? Pemerataan tenaga kesehatan juga kurang baik. Ada yang satu puskesmas hanya satu tenaga kesehata saja, gimana dia bisa menjangkau daerah sulit?" terangnya.
Jane menjelaskan, tim dokter dan perawat akan diturunkan dari berbagai rumah sakit dalam menangani imunisasi serta mengobati yang sakit.
"Banyak yang akan turun, dari TNI akan turunkan dokter, RS Fatmawati juga 10 dokter diturunkan, perawat juga diturunkan. Jadi nantinya tenaga imunisasi banyak dan juga mengobati. Tim ini akan tinggal sekitar 10 hari lamanya, sebagai gelombang pertama," ujarnya.