Benarkah Konsumsi Keju Baik untuk Kesehatan?
- tvOne
VIVA – Keju belakangan menjadi makanan yang banyak diolah ke dalam berbagai menu kekinian. Keju adalah makanan yang terbuat dari bahan baku susu yang dipadatkan. Rasanya gurih dan sudah jadi makanan favorit banyak orang di seluruh belahan dunia.
Orang menganggap keju memiliki banyak manfaat, terutama untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Kandungan nutrisi dalam keju, seperti vitamin A, vitamin B12, Vitamin C, kalsium, seng, fosfor, zat besi dan kalium juga memberikan manfaat lebih dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi bagi tubuh.
Namun, mitos dan fakta seputar keju banyak beredar, Spesialis Gizi Klinik, Dr. Verawati Sudarma, M.Gizi, SpGK menjelaskan lebih jauh tentang mitos dan fakta seputar keju dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Jumat, 12 Januari 2018.
Keju mengandung tinggi lemak
"Ini benar banget, kalori dan lemaknya tinggi, tapi karbohidratnya rendah," kata Dr Verawati.
Ia pun menjelaskan, keju bermacam-macam, ada yang terbuat dari susu sapi ada juga yang diproduksi dengan susu kambing. Ada juga keju mozarella dan cheddar. Keju mozarella ini lebih banyak mengandung air. Sementara cheddar lebih padat.
Keju bikin gemuk
Asalkan dikonsumsi tidak berlebihan keju tidak bikin gemuk. Namun perlu diketahui, semua obesitas berhubungan dengan kalori. Dan perlu diketahui, satu slice keju mengandung 100 kalori, lemaknya 9 gram.
"Sehingga, konsumsi satu slice sehari tidak apa-apa," kata Dr Verawati.
Penderita intoleransi laktosa jangan makan keju
Keju seperti diketahui terbuat dari susu yang mengandung tinggi laktosa. Nah untuk penderita intoleransi laktosa, memang akan lebih baik menghindari konsumsi keju, karena bisa menyebabkan kembung, nyeri abdomen hingga diare.
Keju mengandung kalsium
"Kalsium itu sendiri untuk kesehatan tulang dan gigi supaya enggak cepat osteoporosis, enggak cepat patah. Untuk pertumbuhan gigi anak juga bagus, bahkan kandungan kalsium pada keju juga bisa membantu proses pembekuan darah."
Jika balita susah makan, lanjur Dr Verawati, bisa juga diberi roti dengan keju. "Daripada dikasih roti doang, lebih baik tambah keju, selain kalsium tinggi, bisa menambah tinggi anak."
Namun untuk ibu hamil, jika ingin mengonsumsi keju, akan lebih baik pilih keju yang sudah melalui proses pasteurisasi dengan baik, sebab beberapa keju mengandung bakteri yang berbahaya untuk ibu hamil.
Tapi jangan langsung mengatakan keju tidak baik dikonsumsi, karena beberapa keju saat proses pembuatannya ada juga yang ditambah probiotik atau bakteri baik. Dan, keju jenis ini akan lebih baik dikonsumsi langsung tanpa proses pemanasan.
Â
"Kalau dipanaskan probiotiknya jadi berkurang, jadi konsumsi keju yang dicairkan kurang bagus. Dan ingat, kita boleh makan keju karena banyak manfaatnya. Jika ingin dikonsumsi tiap hari, konsumsinya dibatasi satu slice saja sehari."
Lihat videonya di bawah ini.