Terlalu Sering Dinas Luar Kota, Waspada Depresi

Psikolog klinis Elizabeth Santosa mengungkapkan bahwa kata-kata galau tak bisa dijadikan budaya untuk ungkapan yang sederhana. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bagi banyak orang bekerja sambil bepergian ke luar kota mungkin menjadi hal yang menyenangkan. Namun, menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, orang yang bepergian dua minggu atau lebih dalam sebulan lebih cenderung menderita gejala kecemasan dan depresi. Di samping kebiasaan merokok, sulit tidur, dan tidak berolahraga.  

Supaya Lebih Gembira, Ibu di Inggris Ubah Nama dan Gaya Jadi Unicorn

Dilansir Indian Express, temuan itu menunjukkan bahwa hasil perilaku buruk dan kesehatan mental meningkat secara signifikan seiring dengan jumlah waktu bepergian untuk urusan pekerjaan meningkat. Perjalanan bisnis seringkali dikaitkan dengan gejala ketergantungan alkohol.

"Meskipun perjalanan bisnis dapat dilihat sebagai keuntungan kerja dan dapat menyebabkan kemajuan pekerjaan, ada literatur yang berkembang yang menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang luas dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang terkait dengan faktor gaya hidup," kata Andrew Rundle, Professor di Columbia University.

Depresi, Anggota Kostrad Diduga Tusuk Diri Sendiri di Kemayoran

"Bidang kedokteran sering mlakukan perjalanan kerja, bahkan perlu diperluas melampaui fokusnya saat ini. Tak heran mereka yang kerja di bidang ini rentan derita penyakit menular, risiko penyakit kardiovaskular, kekerasan dan cidera untuk membawa lebih banyak fokus pada konsekuensi perilaku dan kesehatan mental dari perjalanan bisnis," tambah Rundle.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perjalanan bisnis yang luas dikaitkan dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Nekat Lompat dari Lantai 8 Kalibata City, Novi Amelia Depresi?

Untuk penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, tim tersebut mencatat catatan kesehatan dari 18.328 karyawan yang menjalani penilaian kesehatan pada tahun 2015 melalui program manfaat kerja kesehatan perusahaan.

Hasilnya menunjukkan bahwa kecemasan ringan atau parah atau gejala depresi sering terjadi pada populasi karyawan ini.

Menurut Rundle, perusahaan dan karyawan harus mempertimbangkan pendekatan baru untuk memperbaiki kesehatan karyawan selama perjalanan bisnis yang melampaui praktik kesehatan perjalanan yang khas dalam memberikan imunisasi dan layanan evakuasi medis. (ren)

Ilustrasi bunuh diri loncat dari gedung.

Depresi, Pria Muda Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8 Apartemen

Warga apartemen awalnya mendengar seperti benda jatuh. Setelah dicek ternyata ada yang bunuh diri. Polisi yang sempat memeriksa saksi, menduga korban depresi.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2022