Studi Membuktikan, Wanita Lebih Tahan Banting Dibanding Pria

Ilustrasi pria dan wanita.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jika selama ini pria selalu dianggap lebih tangguh dan kuat dibanding wanita, sebuah riset terbaru justru menyatakan sebaliknya. Dalam studi terbaru yang dilakukan di University of Southern Denmark dan Duke University, wanita dinilai lebih baik daripada pria dalam menghadapi kondisi krisis seperti kelaparan, epidemi dan perbudakan.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Sifat tangguh ini disebut-sebut telah tumbuh sejak dini, hingga wanita pada akhirnya lebih baik menghadapi keadaan ekstrem dibandingkan laki-laki.

"Padahal kondisi yang dialami oleh orang-orang yang kami analisis sangat mengerikan. Meskipun krisis mengurangi keuntungan wanita dalam bertahan hidup, wanita masih bertahan lebih baik daripada pria," tulis penulis studi, dikutip dari laman New York Post, Kamis, 11 Januari 2018.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Pada seluruh populasi asal para peserta studi, pria memiliki angka kematian yang sama atau lebih tinggi dibandingkan wanita di hampir semua usia. Sebagian besar disebabkan oleh perbedaan kelangsungan hidup di antara pria dan wanita saat mereka masih bayi.

Para peneliti melihat tujuh populasi yang memiliki harapan hidup sangat rendah, selama rentang kira-kira 250 tahun. Beberapa di antaranya adalah budak Liberia yang dibebaskan, budak perkebunan Trinidad pada 1800-an dan warga Ukraina yang menderita kelaparan pada 1933.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Meskipun kedua jenis kelamin memiliki tingkat kematian tinggi, wanita bertahan lebih lama dengan rata-rata hampir empat tahun.

Kesenjangan gender ini tidak sepenuhnya terjadi karena faktor-faktor pengambilan risiko, yaitu konsumsi tembakau dan alkohol, mengemudi yang tidak aman, makan yang tidak sehat atau kekerasan.

Sebaliknya, para penulis berspekulasi, faktor biologis seperti perbedaan hormon dan genetik dapat berperan dalam hal ini. Menurut mereka, hormon estrogen pada wanita memiliki efek anti-inflamasi dan mampu meningkatkan pertahanan kekebalan tubuh.

Tim yang dipimpin oleh Virginia Zarulli dan James Vaupel juga mengatakan bahwa hasil studi mereka telah mengonfirmasi keunggulan kemampuan bertahan hidup wanita, bahkan ketika tingkat kematiannya sangat tinggi dalam suatu populasi.

Dekan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Boston, Sandro Galea, menjelaskan bahwa keuntungan gender yang didapatkan oleh wanita itu berasal dari kombinasi antara faktor biologis dan lingkungan.

Kisah perjuangan Mia, siswa yang belajar untuk juara sambil berjualan

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024