Begini Cara Mengenali Ikan Asin Berformalin
- tvOne
VIVA – Ikan asin salah satu kuliner yang digandrungi berbagai lapisan masyarakat. Namun bukan rahasia umum jika lauk makan yang satu ini memiliki banyak risiko buruk bagi kesehatan.
Tak hanya darah tinggi, konsumsi ikan asin juga dikaitkan dengan zat karsinogen yang memicu kanker. Selain potensi penyakit, konsumsi ikan asin juga terkait dengan paparan formalin dan pengawet.
Spesialis gizi klinik Dr. Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi mengungkapkan bahwa Sebuah penelitian terkait ikan asin menyebutkan, tidak sedikit oknum yang menambahkan formalin dan pengawet saat produksi, agar tampilannya menarik.
"Tak hanya garam yang tinggi, karena ini jenis olahan karena itu, ada ikan asin juga ditambahkan bahan lain agar awet. Misalnya formalin dan, pengawet. Ini yang harus diwaspadai," ujarnya saat menjadi nara sumber tvOne pada program AYO HIDUP SEHAT, Senin, 8 januari 2017.
Bagaimana cara mengenali ikan asin yang berformalin? Untuk mengenalinya, Juwalita memberikan tips.
"Ikan asin yang berpengawet dan formalin, saat mentah kelihatan warnanya putih cerah. Sementara yang tidak berformalin, warnanya tidak akan homogen dan terdapat kehitaman pada sisi-sisinya sehingga tampilannya kurang bagus," ungkapnya
lalu yang kedua, bau yang dikeluarkan ikan asin berformalin tidak menyengat seperti ikan asin yang tak berformalin. Kemudian yang ketiga, jika dijual di pasar, ikan tersebut tak dihinggapi lalat, bisa diwaspadai ikan tersebut berformalin.
Agar lebih sehat dikonsumsi, Juwalita mengungkapkan bahwa proses pencucian sangat memengaruhi.
"Sebaiknya direndam minimal 1 jam, akhirnya air bekas cuciannya diganti hingga 2 kali. Meski tidak hilang sepenuhnya, minimal dengan itu formalinnya sedikit berkurang, karena sifat formalin itu larut dalam air."