Vaksin Difteri Picu Komplikasi Jantung Belum Terbukti
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA – Saat ini, hangat dibicarakan terkait vaksin difteri yang dikaitkan dengan penyakit miokarditis atau radang di dinding otot jantung. Namun, kasus vaksin difteri yang berkaitan dengan miokarditis, ternyata belum terbukti secara ilmiah.
Dipaparkan dokter spesialis jantung, dr. Vito Damay Sp.JP(K), ada data yang mencatat bahwa sekitar dua pertiga orang yang terinfeksi Corynebacterium Diphteriae (bakteri penyebab Difteri), lantas mengalami myocarditis karena toksin yang dilepaskan dari bakteri tersebut.
"Namun, perlu ditekankan bahwa vaksin difteri tidak mengandung toksin aktif, sehingga vaksin dapat memicu tubuh menghasilkan kekebalan terhadap difteri pada orang sehat, tanpa menyebabkan sakit difteri, apalagi yang komplikasinya ke jantung," ujar dokter Vito saat dihubungi VIVA, Senin 8 Januari 2018.
Menurutnya, Kemungkinan terjadinya miokarditis atau komplikasi jantung setelah vaksin, sangat amat kecil daripada kemungkinan miokarditis atau komplikasi jantung akibat penyakit difteri (karena tidak divaksin) . Laporan kasus yang sudah ada mengenai komplikasi jantung setelah divaksin juga sangat sedikit. Kemungkinan-kemungkinan lain berupa riwayat penyakit jantung yang tidak terdeteksi ataupun penyakit jantung bawaan, bisa juga menjadi salah satu penyebab miokarditis terjadi.
"Belum jelas terbukti apakah benar vaksin difteri yang menyebabkan gangguan jantung tersebut. Masih ada kemungkinan penyakit lain yang tidak diketahui misalnya, dan kebetulan terjadi hampir bersamaan dengan vaksinasi," paparnya.
Selain itu, pada mereka yang sedang mengalami penyakit jantung akut (sedang sakit), demam, serta dalam kondisi tidak fit, segera konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi. Vito menjelaskan, mereka yang mengalami riwayat penyakit jantung dan tidak sedang dalam masa kambuh atau sakit, aman dalam menggunakan imunisasi difteri tersebut.
"Jadi kita tetap hati-hati tentu ketika divaksin sebaiknya dalam keadaan fit dan sehat. Bila ada kondisi medis tertentu terutama jantung dan demam, atau ragu ragu apakah badan kita atau anak kita cukup fit utk divaksin sebaiknya konsultasikan dan periksa dulu ke ahli kesehatan yang kompeten," terangnya.
"Kita tidak bisa meniadakan 100 persen kemungkinan tidak akan terjadi efek samping vaksin. Tapi, bahaya tidak divaksin jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko efek samping jika divaksin."