Mitos Ikan Asin dan Bahaya Angin Duduk yang Perlu Anda Tahu
- Dokumentasi tvOne
VIVA – Selain tahu dan tempe, ikan asin merupakan salah satu menu yang populer bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih serta, harganya yang pas di kantong membuat ikan asin begitu digemari sebagai teman nasi hangat dan sayur di meja makan.
Namun, mitos yang beredar menyebutkan jika kita mengonsumsi ikan asin tiap hari, maka bersiaplah untuk menghadapi masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dianggap paling mungkin terjadi adalah penyakit darah tinggi, mengingat kandungan garam yang tinggi pada ikan asin. Tapi bukan hanya garam, formalin juga sering dituduh sebagai biang keladi masalah kesehatan akibat konsumsi ikan asin berlebihan. Lantas benarkah demikian?
Tak hanya itu, isu kesehatan yang selalu sering jadi perbincangan adalah angin duduk. Istilah "Angin duduk" memang cukup populer. Sebagian masyarakat cenderung menganggap Angin Duduk itu sekadar masuk angin berat. Sedangkan, dalam dunia medis penyakit Angin duduk ini belum tentu berkaitan dengan masuk angin, melainkan serangan jantung koroner.
Penyakit ini menyerang penderitanya hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit. Jika tidak segera mendapatkan penanganan maka akibatnya adalah kematian.
Angin Duduk, atau dalam bahasa medis disebut 'Angina Pectoris' adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada dada akibat otot-otot jantung tidak menerima pasokan darah dan oksigen. Terganggunya pasokan darah ini terjadi karena adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Nah seandainya anda mengalami gejala seperti itu, apa yang harus anda lakukan?
Kedua topik mengenai Mitos Ikan Asin dan juga Angin Duduk akan jadi pembahasan dalam acara AYO HIDUP SEHAT, Senin, 8 Januari 2018, live pukul 13.00 - 14.00 WIB.
Untuk pembahasan tema satu, Ikan Asin Berbahaya, Apa Buktinya? akan dibahas lebih jauh oleh nara sumber, Dr. Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi
Sementara untuk tema dua, Angin Duduk, dua nara sumber dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, SpPD. dan dr. Rina Ariani, SpJP akan menjelaskannya lebih jauh.
Dipandu oleh host, dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr Sheila Salsabila BMedSc, jangan lewatkan acara ini siang nanti. Live streamingnya juga bisa Anda tonton melalui website VIVA di sini.