Agar Gigi Anak Tak Berlubang, Menyikat Saja Tak Cukup
- teruniknews.blogspot.co.id
VIVA – Menghindarkan anak-anak dari sakit gigi dan gigi berlubang akan lebih mudah jika dibandingkan orang dewasa. Sebab, sebagian besar penyebab munculnya rasa nyeri ini adalah akibat kebiasaan buruk anak.Â
Dengan kata lain, menanamkan kebiasaan baik dalam merawat kesehatan mulut akan lebih mudah dilakukan daripada fokus mencari obat sakit gigi untuk anak.
Dilansir laman Health, ternyata rajin menyikat gigi saja tak cukup mencegah gigi berlubang pada anak. Berikut ini beberapa kebiasaan yang sebaiknya ditanamkan sejak dini guna mencegah hadirnya sakit gigi karena gigi berlubang.
Gosok gigi teratur
Kebiasaan yang paling penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah menggosok gigi secara teratur. Jika hal ini tidak dilakukan, gigi akan menjadi pusat pertumbuhan plak.
Plak adalah lahan yang ramah bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi dan gigi berlubang. Agar gigi makin bersih, lengkapi perawatan dengan flossing atau membersihkan gigi dengan benang gigi satu kali tiap hari.
Penuhi kebutuhan fluoride
Fluoride banyak ditemukan di dalam berbagai hasil alam, mulai dari air hingga beberapa sayuran tertentu. Jika memang diperlukan, mintalah resep dari dokter gigi untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung bahan tersebut.
Sebagai pilihan pertama, berikan anak pasta gigi berfluoride yang kini sudah banyak beredar. Namun, pastikan terlebih dahulu apakah pasta gigi tersebut cocok untuk si kecil.
Hindari terlalu banyak konsumsi gula
Mengonsumsi makanan sehat akan memberikan dampak baik yang signifikan bagi kesehatan gigi dan mulut si kecil. Usahakan untuk menghindari makanan yang mengandung banyak gula dan pati karena keduanya merupakan makanan kesukaan bakteri-bakteri jahat di mulut.
Jika ada makanan yang terselip di antara gigi, sebaiknya segera bersihkan dengan benang gigi. Jadikan salad atau apel sebagai makanan penutup sebagaimana fungsinya sebagai pembersih gigi alami yang menyehatkan.
Kunjungi dokter gigi
Hal penting lainnya yang sebaiknya dilakukan adalah mengunjungi dokter gigi dua kali dalam setahun. Dokter gigi mampu memberikan peringatan dini ketika gigi mengalami masalah. Tindakan sedini mungkin dari mereka akan menghindarkan anak dari masalah yang lebih parah di masa mendatang.
Jika kebiasaan baik di atas sudah menjadi keseharian si kecil, maka kecil kemungkinan mereka mengalami masalah pada gigi. Jika sudah demikian, orangtua tidak perlu repot-repot mencari obat sakit gigi untuk anak, bukan? (art)