Studi: Tetap Berhubungan dengan Mantan Tanda Psikopat
- pixabay/Unsplash
VIVA – Saat pasangan ingin mengakhiri hubungan lalu mengatakan, "Aku harap kita tetap menjadi teman", sebaiknya Anda tolak. Karena, menurut studi baru yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences, tetap menjadi teman dengan mantan bukanlah tanda kedewasaan seperti yang Anda pikirkan, tapi bisa menjadi sinyal sesuatu yang lebih negatif.
Bukti dari studi tersebut menunjukkan, perilaku berteman dengan mantan bisa menjadi tanda kecenderungan psikopatik. Selanjutnya, ditetapkan bahwa hubungan dengan mantan menjadi jenis tes baru untuk mengidentifikasi psikopat. Demikian dilansir dari laman The Independent, 21 Desember 2017.
Studi yang dilakukan para peneliti di Oakland University ini menganalisis sifat dari 861 subyek dan riwayat hubungan mereka. Subyek-subyek itu ditanya mengenai hubungan mereka saat ini, begitu juga apakah mereka berteman dengan para mantannya. Kemudian mereka diberikan kuisioner untuk menentukan sifat narsistik dan psikopatik.
Hasilnya, mereka yang menunjukkan ciri kepribadian negatif, mirip dengan sifat yang ditemukan pada psikopat, dan mereka dilaporkan kemungkinan besar masih tetap berhubungan dengan mantan kekasihnya, karena berbagai alasan.
Para psikopat kemungkinan besar akan membuat para mantannya tetap berada di sekitar mereka, karena mereka masih bisa mendapatkan akses pada beberapa keuntungan seperti seks, uang, atau informasi.
Psikopat dikenal dengan kelihaian tebar pesona, sehingga seringkali mudah bagi mereka untuk terus memanfaatkan hubungan dengan mantannya, meski hubungan telah berakhir. Hal itu dilakukan demi meraih keuntungan pribadi.
Psikopat, termasuk gangguan kepribadian antisosial. Istilah psikologis untuk menggambarkan orang yang menunjukkan kepribadian seperti narsisme, sadisme, egois, tidak punya empati, serta pesona palsu.
Menanggapi informasi tersebut, psikolog Dr Paulette Sherman mengatakan, setiap kali mantan meminta tetap berteman, ada kecenderungan atau motivasi psikopat di pikirannya.
"Ini temuan menarik yang menunjukkan tujuan beberapa orang tetap mempertahankan hubungan. Mereka mungkin tertarik melakukannya untuk motif egois seperti akses berhubungan seks, informasi, atau manfaat praktis lainnya. Mereka mungkin tidak memikirkan pengaruh emosional kepada mantannya," ujarnya.
Namun, Sherma mengingatkan untuk tidak selalu berasumsi bahwa semua mantan Anda psikopat.
"Seringkali pasangan itu tidak lagi tertarik satu sama lain, telah menyudahi hubungan masing-masing dan menghormati pasangan mereka. Ini tidak selalu menjadi hal mudah untuk dilakukan dan penting untuk tidak selalu berpikir bahwa semua mantan yang ingin berteman punya kecenderungan atau motivasi menjadi psikopat," lanjutnya.
Tapi, jika mantan Anda terus menjaga hubungan dekat dan tampak sedikit terlalu menebar pesona, Anda mungkin bisa mempertimbangkan informasi dari penelitian ini.