Kacang Tanpa Kulit Ternyata Bisa Sebabkan Kanker
- Pixabay/Couleur
VIVA – Kiasan 'bagai kacang lupa kulit' pasti sudah tidak asing di telinga. Ya, kacang memang seharusnya tidak ditanggalkan dari kulitnya tanpa alasan yang jelas, misalnya saat akan dikonsumsi.
Dari segi ilmiah, tampaknya bukan tanpa alasan si kacang tidak boleh lupa dengan kulitnya. Dalam diskusi keamanan pangan, Food Safety: Don't Let Good Food Go Bad bersama Nestle, Rabu, 20 Desember 2017, di Jakarta, Prof. Dr. Nuri Andarwulan, Direktur SEAFAST Center menjelaskan kacang juga berpotensi sebagai penyebab kanker, lho.
Kacang penyebab kanker adalah kacang yang sudah tercemar oleh racun bernama aflatoksin, zat karsinogen penyebab kanker hati. Zat ini berbahaya jika menempel langsung pada kacang yang sudah tidak dilindungi kulit luar. Zat ini mencemari kacang yang tidak ditangani dengan baik, sejak mulai ditanam, dipanen, hingga dijual ke konsumen.
"Aflatoksin itu bahaya karena karakteristiknya yang larut dalam lemak. Senyawa yang larut dalam lemak, saat masuk usus halus tidak akan dieliminasi melalui urin. Dia akan masuk ke jalur deposit lemak seperti hati," kata Nuri.
Kanker akan muncul apabila racun tersebut sudah menumpuk di hati. Fungsi dan kinerja hati akan menurun dibuatnya.
Kacang dinyatakan aman jika masih dilindungi kulitnya. Begitu pula jagung, akan terlindung dari aflatoksin jika masih ditutup oleh klobotnya.
"Jagung kalau masih ada klobot, kacang kalau masih ada kulit enggak akan terkontaminasi," kata dia.