Awas, Perut Buncit Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya

Perut buncit.
Sumber :
  • Pixabay/pezibear

VIVA – Kondisi perut buncit memang bisa membuat rasa percaya diri menurun. Umumnya perut yang buncit disebabkan karena konsumsi makanan manis dan berlemak yang berlebihan dan kurang berolahraga.

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Namun, ternyata perut buncit tidak hanya disebabkan oleh faktor makanan. Menurut Dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, perut buncit juga bisa menjadi gejala sejumlah penyakit.

"Jadi memang perut buncit bukan hanya faktor makanan. Di luar makanan juga ada. Air juga bisa. Perut buncit karena cairan di dalamnya itu penyakit, namanya asites," ujar Irsan dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Rabu, 20 Desember 2017.

5 Minuman Ajaib yang Ampuh Mengusir Perut Buncit

Asites adalah akumulasi cairan dalam rongga (peritoneal) perut, yang terletak di bawah rongga dada, dipisahkan oleh diafragma. Biasanya, cairan serosa berwarna kuning pucat.

"Ada juga sejumlah penyakit tertentu yang gejalanya adalah perut buncit. "Perutnya buncit, tapi bukan lemak. Yang ada cairan. Normalnya memang ada cairan, tapi tidak banyak," kata Irsan menjelaskan.

Cek Fakta: Cukup Kurangi Makanan Ini, Perut Buncit Akan Kempes Seketika

Ia mengatakan, penyakit dengan gejala perut buncit umumnya adalah penyakit hati. Itu karena cairan tidak tertahan di pembuluh darah sehingga menyebabkan penumpukan dan bengkak di bagian perut dan kaki.

"Ada pula TBC Perut. Jadi TBC bukan cuma di perut. Bisa juga kanker di organ kewanitaan, kandungan. Yang lainnya seperti penyakit jantung, tapi jarang," ucapnya lagi.

Selain itu adalah penyakit busung lapar yang disebabkan karena kekurangan protein. Ini karena orang kekurangan protein memiliki kadar albumin yang menurun. Albumin adalah protein yang ada di dalam darah manusia, tugasnya mengikat air.

"Kalau kadar albumin turun, air menerobos keluar sehingga tak ada yang menahan air di dalam pembuluh darah," ucap Irsan.

Ilustrasi sakit perut.

Kanker Hati Penyebab Kematian Tertinggi ke-4 di Indonesia, Mirisnya Masih Banyak yang Abai

Tercatat, 20-30 persen masyarakat Indonesia memiliki perlemakan hati atau fatty liver dan kanker hati menjadi kanker dengan angka kematian tertinggi ke-4 di Indonesia. 

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024