Mengapa Buang Air Kecil Lebih Sering Usai Minum Teh Hijau?
- Pexels
VIVA – Teh hijau adalah salah satu minuman detoksifikasi terbaik. Melindungi tubuh terhadap berbagai penyakit, seperti kardiovaskular dan jenis kanker tertentu. Teh hijau juga memiliki sedikit kandungan kafein yang bisa berperan sebagai penguat energi.
Tapi bagi sebagian orang, mengonsumsi teh hijau bisa merepotkan, karena bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Meski bukan hanya teh hijau tapi juga mengonsumsi teh jenis apapun bisa mempengaruhi kandung kemih Anda.
Tapi mengapa konsumsi teh hijau bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil? Berikut alasannya seperti dilansir laman Times of India.
Mengkonsumsinya berlebihan
Jika Anda minum teh hijau secara berlebihan, hal itu bisa menyebabkan sering buang air kecil. Tubuh Anda cenderung melepaskan racun dan cairan tambahan melalui buang air kecil dan saat Anda menambahkan asupan cairan ke dalam tubuh, dorongan untuk buang air kecil juga semakin tinggi.
Hubungan kafein dan kandung kemih
Sejumlah kecil kafein ada dalam teh hijau yang dapat memperburuk fungsi kandung kemih. Menurut ahli kesehatan, asupan kafein dapat mengganggu masalah kontrol kandung kemih. Jadi, jika Anda minum teh hijau, kopi atau teh berlebih, kandungan kafein di dalamnya bisa menyebabkan sering buang air kecil.
Efek diuretik
Meskipun teh hijau mengandung sedikit kafein, ia memiliki efek diuretik yang merangsang buang air kecil. Minum teh hijau terlalu banyak meningkatkan aktivitas bolak-balik ke toilet semakin sering.
Studi
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan tentang makanan dan minuman yang paling banyak dan paling tidak mungkin mengiritasi kandung kemih, teh hijau adalah salah satu minuman yang berpotensi mengiritasi kandung kemih Anda. Jika seseorang memiliki masalah kandung kemih, konsumsi teh hijau harus dihindari. Namun bisa diganti dengan teh chamomile.
Ada penyakit lain
Ada banyak penyebab lain yang dapat menyebabkan sering buang air kecil. Misalnya, jika seseorang menderita diabetes atau tingkat kandungan kalsium yang berfluktuasi dalam tubuh atau memiliki infeksi saluran kemih, kondisi ini dapat meningkatkan frekuensi urin. Kelenjar prostat yang membesar atau memakai obat diuretik, juga bisa menyebabkan dorongan kuat untuk buang air kecil. Namun, frekuensinya dapat bervariasi, berbeda pada tiap orang tergantung pada jumlah asupan cairannya.
Konsultasi ke dokter
Jika Anda berpikir bahwa frekuensi urin Anda meningkat, Anda harus mencatat jumlah cairan yang Anda konsumsi. Juga, Anda harus menyimpan catatan berat badan karena menentukan keluaran cairan. Untuk mengetahui hal yang sama, bicarakan dengan dokter karena masalah ini bervariasi pada tiap orang. Dan jika Anda mengalami buang air kecil yang sering, segera konsultasi ke dokter.