Sering Nyeri Lutut? Yang Gemuk Hati-hati
- Pixabay
VIVA – Kelompok lanjut usia terbukti menjadi yang paling rentan terkena nyeri sendi di beberapa titik area tubuh. Selain itu, bobot tubuh berlebihan ternyata turut menjadi faktor pemicu terhadap nyeri sendi tersebut.
Dari survei pengobatan gratis yang dilakukan oleh PT Waskita Karya di 7 kota di Indonesia (pulau Jawa dan Sumatra), tercatat bahwa pengobatan pada nyeri lutut memiliki banyak peminat. Dituturkan dokter spesialis bedah saraf, dr. Mahdian Nur Nasution SpBS, penderita tersebut rata-rata berusia lanjut.
"Ada 7 jenis pengobatan gratis dari PT Waskita, yang salah satunya pengobatan nyeri lutut. Di tiap daerah, ada 50 orang yang mendapatkan perawatan pada nyeri lutut dan paling banyak di Palembang ada 90 orang dengan rata-rata lanjut usia semua," ujarnya, dikutip dari siaran pers Pengobatan Gratis Hut ke 57 PT Waskita, Senin 18 Desember 2017.
Selain usia atas 50 tahun, nyeri lutut juga ditengarai oleh berat badan berlebihan. Mahdian melanjutkan, angkat beban pun berpotensi menimbulkan nyeri pada lutut.
"Berat badan berlebihan, aktivitas yang dominan angkat beban berat serta trauma jatuh. Biasanya saat muncul nyeri lutut, pengobatan yang kami berikan mencakup radiofrekuensi, ficosuplemen, dan pengobatan dengan plasma," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan PT Waskita Karya, Poppy Sukmawati menjelaskan ada 7 pengobatan gratis yang diberikan di 7 kota di Indonesia yang mencakup pengobatan massal, khitanan massal, nyeri lutut, pap smear, mamografi, operasi katarak dan operasi bibir sumbing. 7 jenis pengobatan itu dipilih berdasarkan kondisi yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia.
"Pengobatan itu kami berikan agar mencakup seluruh lapisan generasi. Kami memilih jenis pengobatan itu juga berdasarkan kondisi terkini dari data-data kesehatan yang ada," papar Poppy.