Difteri Mewabah, Menkes Tepis Isu Vaksin Palsu
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Sempat marak dengan peredaran vaksin palsu beberapa waktu lalu, membuat masyarakat mengaitkan wabah difteri dengan hal tersebut. Namun, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek menepis adanya vaksin palsu yang beredar dan mengakibatkan wabah difteri muncul.
"Saya kira itu (wabah difteri karena vaksin palsu) enggak mungkin," ujar Nila ditemui media di Gedung Prof. Sujudi, Kemenkes RI, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.
Menurut Nila, vaksin difteri yang masuk ke dalam salah satu imunisasi dasar dan wajib dari pemerintah, dibanderol dengan harga yang terjangkau bahkan cenderung murah. Nila tidak menemukan kaitan antara vaksin palsu tersebut dengan difteri yang mewabah.
"Enggak bisa palsu karena ini dari Biofarma. Apalagi harganya enggak mahal jadi enggak bisa palsu. Rumah sakit di Indonesia juga bisa minta vaksinnya dari kami karena memang ini program kami," ujar Nila.
Dengan adanya wabah difteri yang kembali muncul di Tanah Air, menkes mengimbau agar orangtua kembali mengingat pemberian vaksin difteri pada anaknya. Sebab, angka kasus difteri yang meningkat disinyalir karena tingginya masyarakat yang menolak imunisasi.
"Bisa jadi imunisasi tidak lengkap. Sudah kami periksa di lapangan, antibodi pada 60 persen anak usia 4 tahun rendah dan kami konfirmasi ternyata ada penolakan imunisasi di sini," tuturnya.
"Jadi, kami imbau untuk orangtua bisa berikan hak imunisasi anak. Harus rutin diberikan sesuai jadwal pemberiannya," ujar dia.