Mitos dan Fakta Seputar TBC Perlu Anda Tahu

Ilustrasi pasien TBC.
Sumber :
  • Dokumentasi IPB

VIVA – Tuberkulosis atau TBC atau juga dikenal dengan istilah TB, seringkali tidak terdekteksi. Namun saat ini, TBC  menempati peringkat nomor dua, penyakit yang banyak diderita di Indonesia. Satu di antara tiga orang di Indonesia bahkan punya masalah TBC.

Kabar Gembira Pemerintah Bakal Programkan Rakyat untuk Check Up Tuberkulosis, Gratis?

Mengenai penyakit ini, banyak mitos yang beredar, namun Anda perlu tahu lebih jauh fakta terkait penyakit TBC ini.

Mengenai mitos ini, Spesialis Paru dr Dewi Pusporini saat tampil di acara Ayo Hidup Sehat di TvOne mengungkapkan mengenai mitos dan fakta seputar penyakit TBC.

Waspadai Penyebaran TBC di Tempat Kerja, Perusahaan dan Karyawan Bisa Lakukan Pencegahan Ini

TBC Penyakit Keturunan?

TBC diungkapkan oleh dr Dewi Pusporini bukanlah penyakit keturunan. Namun, jika lingkungan tempat tinggal di rumah memiliki ventilasi yang tidak sehat, jarang buka jendela, hal ini menyebabkan sirkulasi udara tidak sehat. "Nah itu akibatnya penyebaran TBC lebih mudah. Penularannya juga lebih mudah."

Indonesia Peringkat 2 Kasus TBC Tertinggi di Dunia, Ahli: Yang Meninggal Lebih Banyak dari COVID-19

TBC Penyakit guna-guna

Ini tidak benar. Kuman TBC sebenarnya ditularkan lewat percikan dahak, air liur kecil yang ke luar dari mulut penderita TBC saat sedang ngobrol juga bisa menyebarkan kuman TBC. Tak hanya itu, kuman TBC juga bisa ditularkan lewat kontak dekat, bersin, dan batuk.  

Asap Rokok Bikin TBC

"Asap rokok bukan hanya bikin TBC, tapi juga kanker paru, infeksi. Ini karena asap rokok merusak bulu-bulu saluran napas."

TBC Hanya Diderita Masyarakat Miskin

"Level atas juga bisa kena, Indonesia nomor dua di dunia terbanyak menderita TBC." Namun jangan khawatir kata dr Dewi, TBC bisa disembuhkan jika daya tahan tubuh seseorang buruk. "Kalau dikatakan daya tahan tubuhnya baik, kumannya akan tidur saja di dalam tubuh kita, tapi kalau daya tahan tubuh menurun, kumannya bisa nyebar."

Angin Malam Sebabkan TBC

Ini juga hanyalah mitos. Namun, angin malam tetap jangan dianggap remeh. Sebab, angin malam bisa menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman TBC yang ada di lingkungan mudah masuk ke dalam tubuh.

Dan Anda juga perlu tahu, percikan dahak bisa penderita TBC bisa menularkan penyakit ini dengan mudah. "Satu, dua jam masih bisa bertahan basilnya di situ, batuk meludah sembarangan juga bisa kena TBC."

Dijelaskan juga oleh dr Dewi, TBC sebenarnya bukan hanya menyerang paru, tapi juga ada TBC Otak, TBC Laring, TBC Usus, TBC kulit, TBC Ginjal hingga kandungan.

"Makanya tergantung lokasi kuman TBC ada di mana. Kalau di paru gejalanya batuk lebih dari tiga minggu kita harus aware kita segera periksa ke dokter."

Gejala lainnya juga termasuk nafsu makan turun, keringat malam, berat badan turun. "Kita harus curiga jika ada gejala ini ditambah dengan demam ringan kadang disertai menggigil."

Ilustrasi tuberkulosis.

WHO Tetapkan TBC Penyakit Menular Paling Mematikan

Dalam laporan WHO baru-baru ini diketahui sebanyak 10,8 juta orang terjangkit TBC tahun lalu dan baru 8,2 juta yang terdiagnosis.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024