Dampak Buruk pada Anak akibat Kurang Nutrisi Saat Hamil
- Shanghaiist
VIVA – Pada 1.000 hari pertama kehidupan menjadi salah satu momentum yang berharga. Karena kehidupan pada 1.000 hari pertama anak merupakan masa krusial yang menentukan kualitas tumbuh kembangnya.
Perkembangan yang baik ini harus didukung dengan asupan gizi seimbang ibu hamil, yang sangat perlu dipenuhi untuk pertumbuhan janin. Melalui nutrisi yang seimbang dan cukup, efeknya akan berdampak pada kemampuan anak hingga masa dewasa.
"Nutrisi sangat diperlukan sekali baik makro maupun mikronutrien itu termasuk karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien berbagai macam vitamin, mineral termasuk omega 3 serta zat besi," tutur dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Rumah Sakit Hermina Jatinegara dan Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, Raissa E. Djuanda di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu 9 Desember 2017.
Namun begitu, kata dia, hingga kini masih ada ibu hamil yang ternyata masih kekurangan nutrisi penting tersebut. Hal ini terlihat dari data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang menunjukkan prevalensi risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil sebanyak 24,4 persen.
KEK merupakan status gizi kurang yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama. Kata dia, jika terjadi demikian maka akan berdampak besar pada sang bayi.
Seperti kurang gizi, ketika lahir beratnya kurang atau berat cukup tetapi ketika tumbuh beratnya akan kurang.
Tak hanya itu, hal yang lainnya pun bisa berdampak kurang cerdas juga. Nantinya, suatu saat ketika anak itu kembali menjadi ibu dan saat melahirkan, akan kembali terulang seperti itu.
"Gizi penting bagi ibu hamil dan menyusui. Kita harus terapkan 1.000 hari kehidupan dari janin. Orang tuanya dari lahir, padahal itu salah, itu harusnya sejak dari janin," katanya.