Salah Satu Penyebab LGBT: Minimnya Peran Ayah di Keluarga

Ilustrasi LGBT.
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Drake

VIVA – Kelompok Lesbian Gay Biseksual Trans-gender (LGBT) tercatat sebagai yang paling tinggi terkena penularan HIV di Tanah Air. Menurut data Dinas Kesehatan Jakarta, 8 dari 10 kelompok LGBT positif memiliki HIV.

Hati-Hati Sering Masukkan Tangan ke Organ Intim Pasangan Bisa Picu Hal Fatal, Apa Itu?

Sumbangan kelompok LGBT terhadap kasus HIV/AIDS menjadi yang paling dominan. Kelompok tersebut menempati angka pertama dalam penularan HIV.

"Penularan HIV paling pertama itu kelompok LGBT, setelah itu dilanjutkan dengan Ibu Rumah Tangga (IRT). Dari sini, kita perlu menelaah latar belakang seseorang memilih menjadi salah satu dari LGBT tersebut," ujar Motivator dan Terapis, Shanti Maya kepada VIVA baru-baru ini.

Grand Syekh Al Azhar Kecam Keras Pembukaan Kontroversial Olimpiade Paris 2024

Banyak faktor yang membuat seseorang memilih hidup menjadi LGBT. Dipaparkan Shanti, minimnya peran ayah di keluarga menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh.

"Adanya rasa kekecewaan pada keluarga, bahwa di dalam keluarga, peran ayah sangat lemah. Di sini menjadi sumbangsih dan cikal bakal orang itu menjadi LGBT," papar Shanti.

Wanda Hara Bakal Dilaporkan ke Polisi, Advokat Ini Singgung Ingin Beri Sanksi Tegas untuk Kaum LGBT

Selain itu, berlanjut pada rasa sakit hati yang dirasakan pada sosok wanita yang ada di rumah. Dengan minimnya peran ayah di rumah, tidak menutup kemungkinan sosok ibu atau saudara perempuan cenderung lebih berkuasa.

"Yang kedua karena rasa sakit hatinya pada ibu atau saudara perempuan yang cenderung memberi sifat lemah pada dirinya. Padahal, dia butuh paham bagaimana proses seorang ayah memberinya kasih sayang," jelasnya.

Tidak berhenti di situ, karena faktor lainnya seperti kepuasan dengan pasangan dan media sosial memengaruhi terjerumus seseorang dalam kelompok LGBT.

"Kurang puas secara seksual dan tidak bisa disampaikan pada pasangan, menjadi pemicu juga. Hadirnya karakter, maaf, banci, di media sosial juga berperan mengubah perilaku seseorang," ucapnya.

Mahasiswi yang menjadi korban penganiayaan ustazah saat melapor di Polres Lombok Barat (Satria)

Masih Ada Rasa Cinta, Ustazah di Lombok Aniaya Mahasiswi Gegara Cemburu

Seorang mahasiswi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dianiaya mantan ustazahnya karena cemburu mahasiswi tersebut memiliki kedekatan dengan dengan seorang pria.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024