Kenali Karakteristik Pria yang Rentan Lakukan Kekerasan

Ilustrasi perempuan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Counselling

VIVA – Dua dari tiga perempuan tercatat menjadi korban kekerasan fisik oleh kaum pria. Alasan di balik kekerasan terhadap perempuan tersebut dipicu oleh beragam faktor, salah satunya karakteristik pria.

Kekerasan Pada Perempuan Masih Tinggi, Berbagai Pihak Lakukan Ini

Dilansir dari laman Healthy Place, menurut studi yang dilakukan Harvard University, beberapa karakteristik pria memiliki kecenderungan memicu kasus kekerasan terhadap perempuan. Karakteristik yang paling mencolok, yaitu rendahnya tingkat pendidikan kaum pria, sehingga pemikirannya cenderung tidak terlalu positif.

Selain itu, pria dengan karakteristik cemas, gelisah, dan memiliki batasan juga cenderung melakukan kekerasan. Tidak hanya itu, pria yang pesimistis, tertutup, serta rendah kepercayaan dirinya memiliki risiko tinggi melakukan kekerasan fisik kepada perempuan.

Ini Upaya Pemprov DKI Tangani Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Baca juga:
'Tiap Hari 35 Perempuan Indonesia Jadi Korban Perkosaan'

Pada pria pemilik karakteristik tersebut biasanya cenderung mudah terprovokasi, sehingga berisiko tinggi melakukan kekerasan. Di saat para perempuan melakukan sedikit hal yang menyinggung perasaannya, tak sedikit pria dengan karakteristik tersebut melakukan hukuman dengan kekerasan fisik.

Angka Kekerasan Meningkat, Begini Terobosan Keren Komnas Perempuan

Tak cuma dari karakteristik, adanya kekuatan dan kontrol yang dimiliki pria menjadi motivasi tersendiri untuk melakukan kekerasan fisik. Di samping itu, stres dan depresi atau status pria yang tidak bekerja juga berisiko memicu kekerasan kepada perempuan.

Dengan demikian, dalam rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, diimbau agar para perempuan bisa lebih jeli dalam memahami karakteristik pasangan atau kekasihnya yang berisiko tinggi melakukan kekerasan fisik, mengacu dari hasil studi tersebut.

Ilustrasi kekerasan.

Banyak Korban Berani Speak Up, Angka Kekerasan pada Perempuan Menurun

Menurut hasil survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional yang dilakukan 2021 lalu, angka prevalensi kekerasan yang dialami perempuan di Indonesia mengalami penurunan. 

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2024