Pria Lebih Rentan Terkena Kardiovaskular
- Pixabay/ HansMartinPaul
VIVA – Perubahan gaya hidup memicu kardiovaskular, yang meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung dan yang lainnya.
Penyakit kardiovaskular dapat menyerang pria atau wanita. Namun, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kardiovaskular lebih sering menyerang pria.
Wakil Sekjen Perhimpunan Kardiologi Indonesia (PerKI) dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K),FIHA mengatakan hal tersebut, karena pola gaya hidup yang salah.
"Pria memiliki risiko lebih besar, karena pola hidup yang salah, seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan terlalu banyak konsumsi makanan berlemak. Sehingga obesitas," ucapnya pada acara 'Enam Puluh Tahun PerKI Mengabdi', di Jakarta, Jumat 17 November 2017.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa hormon (estrogen) pria dan wanita yang berbeda membuat pria lebih mudah terkena.
Hormon estrogen berperan mengelola beberapa hal, seperti fungsi vagina, elastisitas dan ketebalan kulit, penyerapan kalsium untuk kekuatan tulang, relaksasi pembuluh darah pada jantung, sehingga melindungi dari serangan jantung, serta kesehatan saluran kemih.
Ario mengimbau, meskipun wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen dibandingkan pria, bukan berarti wanita tidak dapat terkena kardiovaskular. Pola hidup salah dan menopause juga memperbesar peluang para wanita terkena kardiovaskular.
"Ketika seorang wanita sudah melalui fase menopause, maka hormon estrogen berkurang. Sehingga, peluangnya sama dengan laki-laki, bahkan bisa lebih besar," ujarnya.