Tak Bisa Sembarangan, Beli Obat di Apotek Ada Aturannya

Ilustrasi Apotek
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Cara paling mudah bagi masyarakat membeli obat, tentu melalui apotek yang telah tersedia di mana saja. Tetapi, ternyata membeli obat di apotek tidaklah sebebas yang dipikirkan masyarakat.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

Menurut Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, masyarakat harus tahu bahwa apotek bukanlah tempat jual beli obat.

"Apotek adalah tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian apoteker. Jadi, kalau ke apotek, tidak ada apotekernya pindahlah ke apotek yang ada apotekernya," ujar Eddy, saat ditemui VIVA di Kementerian Kesehatan, Jakarta.

TIngkatkan Kemampuan Penelitian Farmasi Indonesia, Laboratorium DDS Research Institute Diresmikan

Masyarakat juga sebaiknya tidak mendatangi apotek yang tidak memiliki apoteker. Hal ini juga sejalan dengan Permenkes 2009, yang mengatur bahwa apotek wajib mencantumkan papan nama apoteker yang berpraktik.

"Jadi, apotek tidak semestinya menjual antibiotik tanpa resep dokter, karena itu obat keras. Obat tanpa resep tidak boleh diberikan," tegas Eddy.

Semakin Inovatifnya Alat Kesehatan Lokal Jadi Kian Meningkat Kualitas Hidup Masyarakat

Sementara itu, Ketua Komisis Nasional Kajian Obat IDI, dr. Masfar Salim, MS, SpFK menambahkan, bila ke apotek, pasien bisa melihat obat yang bebas dijual belikan biasanya diletakkan di bagian depan etalase. Sedangkan obat-obat di bagian belakang, adalah obat yang harus menggunakan resep.

"Obat bebas juga ada dua macam. Yang berlingkaran hijau dan biru," tambahnya.

Obat yang memiliki lingkaran hijau adalah obat yang perlu dibaca aturan pakainya, yang biasanya digunakan untuk flu dan batuk. Sedangkan obat berlingkaran biru, adalah obat yang harus hati-hati dalam konsumsinya.

"Obat ini punya efek samping seperti mengantuk. Tetapi, bebas dibeli hanya tetap perlu dibaca panduannya, agar tidak salah misalnya jangan diminum oleh supir," lanjut Masfar. (asp)

Evie Yulin (kiri) dan Dr. Ait-Allah Mejri (kanan)

Pergantian Ketua IPMG: Dr. Ait-Allah Mejri Mundur, Evie Yulin Siap Menggantikan!

International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), yang mewakili lebih dari 27 perusahaan farmasi mengumumkan bahwa Ketua IPMG, Dr. Ait-Allah Mejri akan pensiun.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut