Penderita Diabetes Harus Ekstra Hati-hati Rawat Kaki
- pixabay/Olivera Comunicacao
VIVA – Meski terdengar sederhana dan sering disepelekan, masalah kaki pada penderita diabetes merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati MM, masalah kaki bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab awal komplikasi pada individu dengan diabetes.
"Selama bertahun-tahun, sirkulasi darah di tungkai dan kaki dapat menjadi buruk dan saraf menjadi kurang sensitif. Individu dengan diabetes tidak sadar bisa melukai kaki mereka karena berkurangnya sensasi," ungkap Lily saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 14 November 2017.
Lily menjelaskan, pada penderita diabetes, pasien berisiko untuk mengalami masalah kaki lebih sering pada usia lebih dari 40 tahun. Tak hanya itu, penderita diabetes perokok, juga sangat berisiko mengalami penurunan sensasi dan aliran darah ke kaki, sehingga memicu terjadinya cacat anatomis, menderita ulkus kaki atau bahkan berisiko untuk amputasi.
"Untuk mencegah komplikasi kaki, individu dengan diabetes harus memeriksa secara teratur untuk berbagai kondisi yang terjadi di kaki," kata dia.
Misalnya saja pendarahan dan kapalan, lecet, kuku tumbuh ke dalam, kulit kering dan pecah-pecah, kemerahan, bengkak, kehangatan, nyeri pada kaki, penyembuhan lambat dari luka, dan hilangnya sensasi.
"Dengan perawatan kaki yang tepat, diperkirakan bahwa sebanyak setengah dari amputasi tungkai dan kaki bisa dicegah. Selain itu, pilihan yang tepat untuk alas kaki sangat penting," kata dia. (art)