Nampak Mirip, Ini Bedanya Parkinson dan Demensia
- Pixabay/jarmoluk
VIVA – Parkinson dan demensia memiliki kesamaan terkait penuaan fungsi otak. Namun, kedua penyakit tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan yang jarang dikenali oleh masyarakat.
Kesamaan kedua penyakit tersebut terdapat pada timbulnya penuaan fungsi otak yang menjadi sumber kerusakan fungsi tubuh lainnya. Meski begitu, tanda dan gejala kedua penyakit tersebut nampak berbeda.
"Pada demensia, gangguannya hadir di pusat memori yang baru. Semuanya yang ingatan paling baru, setiap perilaku baru yang dilakukan, mudah terlupakan," ujar pakar neurologi, Dr. dr Yudha Turana, SpS., kepada VIVA di Jakarta.
Yudha menegaskan, penurunan fungsi otak di area memori baru menjadi cirikhas demensia. Selain itu, gangguan pada pengidap demensia berlanjut pada perubahan perilaku dan motorik.
"Demensia berawal dari kerusakan di hipokampus, maka gejala setelah gangguan memori baru, menjadi gangguan pada kognitif seperti bahasa dan perilaku. Ini yang biasanya menimbulkan perdebatan di antara keluarga," papar Yudha.
Selanjutnya, demensia diikuti dengan perubahan pada memori lama yang cenderung membuat pengidapnya mengingat kenangan negatif. Hal ini yang memicu hadirnya halusinasi dan gangguan lainnya.
"Pada akhirnya, demensia dan parkinson memiliki gangguan pada motoriknya. Tetapi, demensia lebih berpusat pada gangguan memori, sedangkan parkinson langsung ke motorik. Serta, keduanya berujung pada gangguan motorik yang membuat tubuh menjadi cacat," jelasnya.