Dikira Jerawat Biasa, Wanita Ini Kena Kanker Karsinoma

Kari Cummins, wanita penderita kanker karsinoma
Sumber :
  • Facebook/ Kari Cummins

VIVA – Seorang wanita asal California Amerika, mengira bahwa jerawat di dagunya hanya sebuah reaksi dari hormonnya yang sedang naik turun ketika menjalani kehamilan. Tapi lama kelamaan, ketika jerawatnya membesar, ia sadar bahwa itu adalah hal yang jauh lebih berbahaya.

Lawan Kanker Kulit dan Otot, Ini Cerita Bams Eks Samsons

Kari Cummins berusia 35, dari Lake Arrowhead dan ibu dari 5 anak ini akhirnya memutuskan untuk menemui dokter setelah menyadari hal itu.

"Tidak ada yang pernah melihat benjolan kecil di daguku, itu seperti beberapa jenis jerawat biasa tapi lama kelamaan tumbuh dan berubah bentuk," ujarnya dilansir dari laman TODAY.

Lagi Viral SPF Lip Gloss, Emang Bibir Perlu Perlindungan dari Sinar UV?

Ahli dermatolog mengatakan bahwa dirinya terkena karsinoma sel skuamosa. Bukan jerawat, benjolan di dagunya adalah bentuk umum dari kanker kulit. 

Bukan pertama kalinya, ternyata tahun sebelumnya, Kari juga pernah mengalami beberapa benjolan merah di keningnya. Namun merupakan karsinoma sel basal, yang juga bentuk lain dari kanker kulit.

Kenapa Wajib Pakai Sunscreen Minimal SPF 30? Ini 5 Alasannya

Untungnya, karsinoma sel skuamosa yang di derita Kari mudah diobati dan tidak mengancam jiwa karena cepat ditangani. Kisah kari yang diunggah di halaman media sosialnya ini ternyata mengejutkan banyak orang. Padahal para spesialis kulit mengatakan bahwa kejadian yang dialami kari sangat umum.

"Ini sangat umum," ujar Dr. Cameron Rokhsar, dermatolog bersertifikat papan atas yang berbasis di New York dan American Academy of Dermatology. 

Ia mengatakan bahwa dirinya selalu mengingatkan pasiennya jika mendapati jerawat pada anggota tubuhnya yang tak hilang-hilang setelah satua tau dua bulan. Mungkin itu bukanlah jerawat melainkan Karsinoma.

Kisah Kari menjadi viral setelah dia berbagi foto di media sosial dagunya setelah kankernya hilang. Kari mempostingnya untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan kanker kulit. 

Sementara itu luka serupa lubang di wajahnya, adalah akibat operasi dijadikannya sebagai pengingat bagi setiap orang untuk melakukan pemeriksaan kulit secara teratur.

"Saya hanya ingin membawa kesadaran betapa pentingnya menjaga kulit kita, hal-hal seperti ini sebenarnya bisa dicegah," ujarnya.

Kini Cummins berharap orang lain bisa belajar dari kesalahannya.

"Kita harus berhati-hati dan memperlakukan kulit kita seperti ini lebih berharga daripada yang kita pikirkan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya