Menkes Tetapkan RS Dharmais Sebagai Rujukan Kanker Nasional

Menkes RI, Nila Moeloek
Sumber :
  • Viva.co.id/Bimo Aria

VIVA – Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM telah resmi menetapkan Rumah Sakit Dharmais sebagai Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional. Penetapan ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Rumah Sakit Dharmais yang ke 24. 

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

"Selamat sudah dijadikannya Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional. Usia 24, bukan usia yang masih kecil tapi bukan lucu-lucunya,  jadi kita harus menata masa ke depan apa yg harus kita lakukan pada usia selanjutnya," ungkap Nila saat memberikan sambutan, di RS Dharmais, Kamis, 2 November 2017. 

Nila juga menjelaskan, bahwa ditetapkannya RS Dharmais sebagai RS rujukan kanker nasional berkaitan dengan jumlah pasiennya yang setiap hari terus meningkat. Sebagai gambaran, Nila mengatakan bahwa dalam satu hari RS Dharmais menangani sekira 300 pasien untuk melakukan radiologi. 

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Dan selama ini alatnya tidak cukup,  dan kami menambah alat baru yang canggih sekali, karena waktunya cukup pendek dan efektif.  Sekarang dengan adanya alat tadi waktu tunggunya menjadi 3 bulan, dahulu itu 7 bulan," ungkap Nila. 

Nila sendiri tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS). Menurutnya, hal tersebut mampu membuat masyarakat menghindari risiko terkena kanker dan pada akhirnya menurunkan angka penderita kanker di Indonesia. 

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

"Saya melihat banyak pasien ini sebetulnya miris, kenapa ini pasien banyak sekali. Makanya saya kaitkan semua dengan gaya hidup kita. Dan cek kesehatan itu penting, mudah-mudahan dengan cek kesehatan bisa menemukan kanker stadium dini, sehingga lebih mudah di atasi," kata dia. 

"Di usia yang ke 24 ini, tolong lahirkan anak-anak tenaga medis dan kesehatan yang profesional."
 

Ilustrasi kanker payudara.

Lebih dari 400 Ribu Kasus Kanker Baru di Indonesia, 70 Persen Terlambat Didiagnosis

Indonesia mencatatkan lebih dari 400.000 kasus kanker baru pada 2022, dengan 70% di antaranya terlambat didiagnosis. Program deteksi dini menjadi penting.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025