Pilihan Gaya Hidup Faktor Penentu Daya Tahan Tubuh
- Pixabay/ rawpixel
VIVA – Menurut data statistik, kekhawatiran terbesar masyarakat Indonesia ketika jatuh sakit adalah tidak bisa memberikan performa yang baik di tempat kerja. Kekhawatiran ini mencapai angka 64 persen. Sementara, 56 persen khawatir jika tidak bisa mengurus keluarga dengan baik, dan 47 persen khawatir kehidupan sosialnya akan terganggu.
Kekhawatiran ini sebenarnya tidak akan muncul jika kita bisa membangun daya tahan tubuh yang baik. Tapi, seringkali masyarakat hanya mengenal daya tahan tubuh saja tanpa tahu apa makna penting dari hal penting ini.
Ilmuwan nutrisi Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD, menjelaskan bahwa daya tahan tubuh memiliki tiga fungsi utama. Pertama, melindungi tubuh dari patogen seperti bakteri, virus, dan lainnya.
"Kedua, berfungsi membersihkan sel rusak yang tidak sehat dari tubuh. Ketiga, menolong menjaga tubuh dari partikel asing seperti debu dan polusi yang banyak sekali di kota besar," ujarnya kepada VIVA.co.id di Airborne Jakarta.
Kemudian, lanjut Matthew, sistem daya tahan tubuh ini terbangun dari dua aspek, yaitu genetik dan adaptif. Aspek genetik ini berkontribusi sebanyak 20-30 persen saja dalam membentuk sistem daya tahan tubuh. Sementara 70-80 persennya merupakan dari aspek adaptif.
Artinya, daya tahan tubuh kita sebagian besar tergantung pada pilihan gaya hidup kita, misalnya pola makan dan olahraga. Karenanya, gaya hidup menjadi bagian yang penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar tidak jatuh sakit.
"Pola makan yang sehat terdiri dari makanan yang segar dan alami. Selain itu, pikirkan juga aspek karbohidrat, protein, dan lemak yang termasuk makronutrien," imbuh Matthew.
Selain itu, tubuh juga membutuhkan energi yang didapat dari vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral ini juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.