Wanita Lebih Berisiko Alami Skoliosis Dibanding Pria
- Pixabay/Geralt
VIVA –Skoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, risiko terjadinya skoliosis menurut sejumlah studi masih lebih besar dialami kaum hawa.
Dr Didik Librianto, Sp.OT (K), spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang di Rumah Sakit Pondok Indah, mengatakan bahwa perbandingan kejadian skoliosis pada wanita dan pria mencapai 1:8. Perbandingan ini berbeda di tiap negara, meski wanita tetap lebih berisiko.
"Angka perbandingannya 1:8, kebanyakan 1:9 malah, jadi 9 wanita dan lakinya satu. Di Amerika, 95 persen (wanita) dan Indonesia sendiri belum ada hitungan resmi. Tapi kalau sebagai patokan bahkan bisa 99 persen wanita, jadi dari 100 yang dioperasi itu kebanyakan wanita," tutur dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 25 Oktober 2017.
Namun demikian, hingga saat ini masih belum diketahui penyebab pasti mengapa kaum hawa lebih berisiko dibanding pria menderita skoliosis. Namun pada beberapa kasus, penderita memiliki orangtua yang mempunyai kasus serupa.
"Secara medis disebut idiopathic atau idiot, jadi dari medis masih belum bisa mengetahui penyebabnya. Tapi sebagian kasus skoliosis yang idiopathic juga punya orangtua yang mengalami skoliosis, tapi masih belum diketahui apakah itu ada kaitannya atau tidak," ujar dr Didik.
Dia menambahkan, ada beberapa faktor yang dicurigai menjadi pemicu skoliosis, seperti pengaruh kolagen yang menyebabkan kelainan pada tulang belakang. Tapi hingga kini, kalangan medis internasional belum mengakuinya. (one)