Indonesia Waspada Ancaman Penyakit Akibat Senjata Biologis
- Pixabay/qimono
VIVA – Selain mengantisipasi ancaman penyakit global, Konferensi Internasional dan Table Top Excercise Global Health Security yang dibuka hari ini, Selasa, 24 Oktober 2017, sekaligus mengantisipasi adanya ancaman senjata biologis.
Perlu diketahui, senjata biologis merupakan senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, atau organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.
"Kita akan menstimulasi bagaimana kalau aubrik (wabah) itu terjadi di lintas negara, kalau tsunami tidak ada efek berikutnya. Kalau ini virus dengan satu tabung reaksi diberi di wadah dipecahkan di bioskop, orang satu bisokop kena tahu-tahunya menyebar kemana-mana, 500-1.000 orang," ungkap Kepala Kesehatan TNI, Mayjen TNI Ben Rimba di Gedung RSPAD Jakarta Pusat, Selasa 24 Oktober 2017.
Di sisi lain ia menjelaskan bahwa, jika sebuah negara tidak mengantisipasi serangan tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar. Bukan hanya dampak biologis saja tapi juga berdampak pada sisi ekonomi masyarakat.
"Akan ada peringatan tidak boleh turis datang dan kemudian tidak boleh orang asing datang terakhir semua ditutup, tidak ada impor ekspor dan cadangan minyak kita hanya 18 hari, tidak ada tangker yang datang tidak mau bawa minyak. Apa yang terjadi di Jakarta demonstrasi keresahan luar biasa, jadi dampak ekonomi luar biasa dampak sosial politik dan keamanan," paparnya.