Kesemutan dan Mudah Lelah, Kenali Gejala Multiple Sclerosis
- pixabay/klavesakm
VIVA – Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit gangguan imunitas tubuh. Sehingga, sistem imun yang seharusnya menjaga pertahanan tubuh, malah balik menyerang dan menimbulkan kerusakan.
Penyakit MS ini merupakan salah satu autoimun yang menyerang sistem saraf pusat (SSP). Maka, tidak jarang membuat kerusakan pada tubuh yang akhirnya menjadi varian gejala pada penyakit MS.
"Pada MS, terjadi kerusakan pada myelin yang membuat hantaran listriknya berkurang dan membuat saraf terganggu. Gangguan pada tubuh ini tergantung pada area saraf di otak mana yang mengalami kerusakan," ujar Spesialis saraf, dr. Riwanti Estiasari, Sp.S(K), Dalam Media Interview Multipel Sklerosis, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat 20 Oktober 2017.
Gejala pada penyakit MS cenderung tidak khas. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini, biasanya sulit dideteksi oleh tim medis. Namun, ada beberapa tanda yang paling umum hadir pada pasien pengidap MS.
"Gejalanya paling sering jatuh, kesemutan, dan mudah lelah. Selain itu, sulit berjalan atau mengangkat benda serta hampir 50 persen pasiennya pernah alami gangguan penglihatan. Gejala ini memburuk saat pasien berada di tempat bersuhu panas," paparnya.
Riwanti juga menegaskan bahwa gejala MS sangat sering berubah-ubah dan tidak menetap. "Gejala MS yang hilang timbul ini membuat frustasi. Misal, bulan ini gejalanya jatuh, bulan depan gejala penglihatan blur. Gejala ini memicu kesulitan dalam bersosialisasi," kata dia.
Hal itu turut dirasakan oleh President Indonesia Foundation of Multipel Sklerosis, Kanya Puspakusuma. Wanita yang sudah sejak usia 25 tahun mengidap penyakit MS ini, mengaku kesulitan untuk bersosialisasi di awal-awal adaptasi terhadap penyakitnya.
"Misal aku tadinya susah jalan, terus nggak lama bisa jalan lagi, tapi gejala lain lagi malah timbul. Seringnya dikira bohongan sama temen-temen. Jadinya orang di sekitar malah kurang membantu karena kurang pemahaman akan penyakit ini," ujar Kanya di kesempatan yang sama.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat bisa lebih membuka mata terhadap penyakit MS yang menyerang imunitas tubuh ini. "16 tahun saya terdiagnosa MS dan informasi mengenai MS masih belum banyak yang memahami."