Selalu Merasa Lelah, Waspada Anda Derita Fibrilasi Atrium

Ilustrasi detak jantung.
Sumber :
  • Pixabay/Inspiredpictures

VIVA.co.id – Fibrilasi Atrium (FA) dapat terjadi akibat gangguan sinyal listrik pada serambi jantung sehingga bergetar dan tak berfungsi dengan baik. Pada keadaan seperti ini, darah terkumpul di atrium dan membentuk bekuan darah yang dapat lepas menuju ke otak sehingga berakibat stroke.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Taukah Anda bahwa penderita FA lebih berisiko lima kali lipat terkena stroke dibandingkan dengan orang tanpa FA. Dan bila penderita FA mengalami stroke biasanya mengalami keparahan dan disabilitas yang lebih berat dibandingkan dengan pasien stroke tanpa FA.

Menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.jp(K), FIHA, FasCC, Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Kita, Rabu, 11 Oktober 2017, ada beberapa gejala yang bisa jadi indikasi seseorang menderita FA.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

“Sering merasa lelah dan tidak bertenaga 40 persen gejala ini dapat ditemukan pada penderita FA . Karena hal tersebut ketika gejala ini muncul lebih baik dikonsultasikan kepada dokter,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan gejala FA beragam pada setiap individu. Salah satunya adalah rasa lelah yang berlebih. “Faktor pertama dalam gejala FA sebenarnya bukan pada getaran jantung para penderita, namun dari rasa lelah yang berlebih.”

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Selain rasa lelah yang berlebih, irama detak jantung yang tak teratur, sesak napas, berdebar, kesulitan mengerjakan pekerjaan sehari-hari, rasa nyeri tertekan seperti diikat, pusing merasa mengambang dan berputar-putar hingga pingsan, dan terus menerus buang air kecil, semua itu, adalah tanda-tanda seseorang mengalami FA.

Ternyata pola hidup sehat saja tidak menjamin seseorang terhindar dari FA. Banyak faktor lainnya yang bisa memicu FA, seperti usia di atas 60 tahun, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, lemah jantung, gangguan tidur, penyakit tiroid, diabetes, dan lainnya. Dan tidak menutup kemungkinan orang-orang di usia produktif 30 tahun dapat menderita FA. (ase)

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024