Cegah Stroke dan Penyakit Jantung dengan 'Menari'
- VIVA.co.id/ Ayu Utami Paramitha
VIVA.co.id – Fibrilasi Atrium, merupakan kondisi ketika serambi (atrium) jantung berdenyut dengan tidak beraturan dan cepat. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah, stroke, dan gagal jantung.
Untuk mencegah masalah kesehatan ini, kampanye Fibrilasi Atrium (FA) di Indonesia secara serentak dimulai hari ini di Jakarta, dengan menitikberatkan pada peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam mendeteksi sendiri penyakit ini.
Meraba nadi sendiri, atau yang akrab disebut 'Menari' merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali FA. Dengan melakukan aktivitas sederhana meraba nadi sendiri, diharapkan dapat mencegah kelumpuhan akibat FA.
Menurut Guru Bersar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Spjp(K), FIHA, FasCC, yang ditemui di Rumah sakit Harapan Kita Jakarta, Rabu 11 Oktober 2017, mengatakan, FA, atau Fibrillation Atrium merupakan suatu kelainan irama jantung berupa detak jantung yang tidak regular sering dijumpai pada populasi di dunia dan di Indonesia.
Ia menjelaskan, penderita FA memiliki resiko lima kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan orang tanpa FA, dan biasanya FA mulai terjadi di usia produktif 30 tahun sampai lanjut usia 60 tahun ke atas. FA dapat terjadi karena banyak sekali faktor, salah satunya faktor keturunan. "Sekitar 20 persen penderita FA diakibatkan dari keturunan," katanya.
"Perlu diketahui, ketika seseorang mengalami FA, ada kemungkinan dalam waktu 40 menit orang tersebut dapat mengalami stroke."
Karena sangat berbahaya, penting melakukan pencegahan dengan cara melalukan menari (meraba nadi Sendiri), dengan cara meletakkan tiga jari di atas pergelangan tangan bagian dalam kemudian merasakannya.
"Jika denyut nadi berdetak stabil, maka Anda dalam keadaan normal. Namun, jika detak nadi Anda berdetak tidak teratur layaknya suara drum, kadang cepat, dan lambat. Sebaiknya, Anda memeriksakan diri Anda ke Puskesmas, atau rumah sakit terdekat," ucapnya.
Ia mengimbau, sebagai langkah utama mengetahui FA dengan melakukan menari (meraba nadi sendiri) secara rutin tiap pagi ketika baru bangun tidur, karena FA lebih sering terjadi pada siang hari dibandingkan saat malam hari. (asp)