Perlukah Wanita Basuh Organ Intim Usai Bercinta?

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Membasuh area organ intim usai bercinta seringkali dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Bahkan, tidak jarang banyak orang membasuh organ intim dengan cairan antiseptik untuk membasmi kuman dan bakteri.

6 Tips Bercinta dengan Pasangan Tanpa Membatalkan Puasa di Bulan Ramadhan

Lalu, benarkah cara tersebut mampu membasmi kuman di organ intim?

Pada dasarnya, organ intim wanita mengandung kuman  yang jahat dan baik. Biasanya, kuman baiknya cenderung lebih banyak untuk menyeimbangkan kondisi organ intim.

Gimana Biar Vagina Enggak 'Becek' Saat Bercinta? Begini Jawaban Dokter Boyke

"Organ intim wanita sudah memiliki kondisi keasaman yang pas, yang berguna untuk menjaga keseimbangan flora (kuman). Kalau organ intim wanita dibasuh dengan cairan antiseptik atau air rebusan daun sirih, flora baiknya cenderung mati," ujar, dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG., kepada VIVA.co.id ditemui di kawasan Senayan, Jakarta.

Cairan yang bersifat antiseptik, lanjut Firman, cenderung memicu kematian pada kuman-kuman baik. Hal ini membuat flora jahat di organ intim kewanitaan semakin berkembang dengan liar.

Heboh Penis Pria 38 Tahun Ini Alami Kemerahan dan Bengkak Usai Bercinta, Ternyata....

"Jumlah bakteri jahat nantinya akan dominan. Ini bisa berbahaya karena memicu infeksi yang biasanya memiliki tanda gejala keputihan pada area kewanitaan," papar dokter yang praktik di RS Brawijaya Jakarta itu.

Meski begitu, Firman tetap menyarankan organ intim dibasuh usai berhubungan intim, dengan syarat hanya menggunakan air saja tanpa tambahan cairan lain. Kalaupun memerlukan sabun, Firman merekomendasikan sabun bayi  untuk tetap menjaga kondisi pH area organ intim.

"Bersihkan pakai air biasa saja. Paling bagus, basuh organ intim dengan sabun bayi karena pH-nya minim, jadi aman untuk menjaga kuman baik dan jahat di organ kewanitaan," kata dia.

Ilustrasi bercinta

Keluar di Luar Tetap Berisiko Hamil, Gimana Cara Hubungan Intim yang Aman?

Ini lah yang menyebabkan para wanita sering kali "kebobolan" meski tidak keluar di dalam.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2025