80 Persen Kebutaan di Indonesia Disebabkan Katarak
- Pixabay/karosieben
VIVA.co.id – Masalah penyakit tidak menular yang semakin meningkat setiap tahun, tidak hanya soal diabetes dan penyakit kardiovaskular. Tapi, gangguan penglihatan juga menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Menurut data hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) di 15 provinsi di Indonesia, saat ini angka rata-rata 2 persen. Angka ini meningkat dari tahun 1996 yang mencapai 1,5 persen.
Salah satu masalah gangguan mata yang paling banyak menyerang penduduk Indonesia adalah katarak. Menurut Ketua Perdami dr. M. Sidik, SpM(K), penduduk usia 50 tahun ke atas adalah yang paling berisiko terkena katarak.
"Ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan katarak sehingga umur 40 terkadang sudah terkena. Biasanya, diabetes melitus yang tidak terkontrol gula darahnya, yang memengaruhi matanya," ujar Sidik saat temu media Hari Penglihatan Sedunia di Kemenkes, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.
Selain diabetes, adanya trauma di bola mata juga bisa memicu katarak pada usia muda. Meski, Sidik mengatakan, angkanya masih kecil sekali.
Sidik juga menyebutkan, bila dihitung penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa, diperkirakan 1,1 juta mengalami kebutaan.
"Dari angka kebutaan itu kemungkinan 80 persennya disebabkan oleh katarak," imbuh Sidik.
Sidik melanjutkan, angka katarak di Indonesia terus tumbuh setiap tahun. Diperkirakan 280 ribu angka katarak bertambah setiap tahunnya. (one)